Pertamina Diusulkan Jual Premium Nonsubsidi

BBM: Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews- Kenaikan harga minyak dunia yang menembus US$91 per barel, membuat harga Pertamax ikut terkerek naik. Untuk meringankan masyarakat, diperlukan bahan bakar minyak premium non subsidi di antara BBM bersubsidi dan Pertamax.

Anggota Komisi VII asal Partai Golkar, Satya W.Yudha mengusulkan sebaiknya ada tiga jenis BBM di pasaran, yaitu premium subsidi, premium non subsidi dan Pertamax.

"Hal ini untuk menjembatani harga minyak yang terus meroket dan membuat harga Pertamax menjadi Rp 8.900 per liter," kata Satya W. Yudha kata dia di Jakarta, Senin, 27 Desember 2010.

Menurut Satya, masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan dengan fluktuasi harga minyak. Untuk itu, Fraksi Golkar mengusulkan pemerintah membuat harga premium dengan tingkat keekonomian dasar.

"Jika dilepas dari Premium ke Pertamax, ini akan meningkatkan inflasi," kata Satya.

Fraksi Partai Golkar mengusulkan premium tanpa subsidi dilepas pada harga Rp 5.900-6.000 per liter. Sehingga kenaikan harga dari Premium ke Pertamax dapat dijembatani oleh Premium non subsidi. Namun pemerintah juga harus mengakui adanya kenaikan BBM, yang selama ini sering disebut dengan pengendalian BBM.

"Harga premium non subsidi paling mahal Rp 6.000 per liter jadi angka kejutnya tidak terlalu besar. tapi kalo ada opsi harga tengah ini pemerintah harus mengakui kalau memang ada kenaikan harga BBM," katanya. (hs)

Daftar Pengeluaran SYL Pakai Uang Hasil Palak Anak Buahnya di Kementan
Marc Marquez

Marc Marquez Bikin Malu Juara Bertahan MotoGP Pakai Motor Bekas

Setelah Marc Marquez dikontrak Gresini Racing Ducati, dengan mudahnya dia bikin malu juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia di musim ini padahal hanya pakai motor bekas

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024