Pasangan Ini Rela Rogoh Kocek 1 Miliar Demi Kloning Anjing

Anjing tak suka dengan wiper mobil.
Sumber :
  • www.carbuzz.com

VIVA.co.id - Pasangan ini begitu terpukul ketika anjing yang mereka pelihara sejak kecil mati. Mereka rela terbang dari Inggris ke Korea Selatan untuk menjemput dua anak anjing hasil kloningan.

Laura Jacques dan Richard Remde dari Yorkshire adalah pelanggan Inggris pertama yang menggunakan jasa Sooam Biotech Research Foundation. Soam Foundatian adalah lembaga yang menawarkan layanan kloning anjing seharga US$100.000 (£67,000) per anjing atau sekitar RP1 miliar.

Anjing boxer milik pasangan tersebut, Dylan, mati pada bulan Juni. Kehilangan Dylan membuat Jacques sangat merana. "Aku punya Dylan sejak ia masih anak anjing," kata Jacques seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, 24 Desember 2015.

Korut Retas Surat Elektronik Petinggi Korea Selatan

"Saya mengasuhnya begitu lama. Sejak ia masih bayi. Ia seperti anak saya, ia adalah seluruh dunia saya," Jacques menambahkan.

Soam adalah laboratorium terkemuka di dunia untuk kloning anjing. Sejak awal berdiri, laboratorium ini telah menghasilkan lebih dari 700 anjing untuk pelanggan komersial. 

Teknik ini menanamkan DNA ke dalam indung telur anjing yang kosong. Telur diberikan kejutan listrik untuk memicu pembelahan sel dan kemudian ditanamkan ke anjing betina pengganti.

Dua anak anjing yang akan dilahirkan dalam beberapa hari ke depan akan memiliki DNA identik dengan Dylan. Bahkan cenderung menyerupai Dylan secara fisik dan berbagi beberapa kepribadiannya.
 
Awalnya, Jacques mendengar tentang kloning anjing dari sebuah dokumenter tentang kompetisi yang dilakukan oleh Soam. Saat itu, lembaga ini menawarkan program kloning gratis bagi anjing yang lolos seleksi.

Duta Besar Korea Ini Hafal 14 Lagu Indonesia

Pemenangnya adalah Rebecca Smith dan Winnie. Anjing jenis dachshund miliknya, sukses dikloning dan hingga kini masih bertahan hidup.

David Kim, seorang ilmuwan di Soam, mengatakan kelahiran dua ekor anjing hasil kloning tersebut sangat menakjubkan laboratorium mereka, karena sampel telah diambil dari Dylan, 12 hari setelah anjing tersebut tewas.

"Ini adalah kasus pertama yang kami dapatkan, di mana sel diambil dari anjing yang telah mati beberapa hari," katanya.

"Kami sangat berharap ini akan menuntun kami untuk memperpanjang waktu setelah kematian untuk mengambil contoh sel untuk proses kloning," Kim menambahkan.

Hingga saat ini belum ada aturan mengenai kloning hewan peliharaan. Sementara kloning untuk manusia hingga saat ini masih ilegal. Bulan Agustus lalu, parlemen Eropa melakukan voting untuk memberlakukan aturan mengenai kloning hewan pertanian. (ase)

Puluhan Ribu Selebaran Anti-Pyongyang Disebar di Korut
Dua perwakilan TKI di Korea berdamai.

TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos

Sudah banyak korban dan kerugian materil.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016