EMP, Senjata Baru Korut yang Berbahaya dan Mematikan

Program Senjata Nuklir Korut Kim Jong Un
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Senjata baru yang saat ini tengah dikembangkan oleh Korea Utara, dapat mematikan jaringan listrik dan membunuh sebagian besar warga Amerika Serikat dalam waktu satu tahun.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Senjata baru Korea Utara yang bernama Electromagnetic Pulse (EMP), disebut-sebut akan menjadi sebuah ancaman terbesar dari Kim Jong Un terhadap Amerika, di samping senjata nuklir dan rudalnya.

Pengamat menilai, perhatian masyarakat internasional banyak difokuskan pada uji coba rudal balistik antarbenua yang terus berlanjut. Padahal negara tersebut juga baru-baru ini mengklaim telah menguji bom hidrogen di bawah tanah.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Diberitakan Independent, Selasa, 17 Oktober 2017, rezim Korut dalam sebuah pernyataan mengatakan, bahwa bom semacam itu dapat diledakkan di tempat yang tinggi untuk serangan EMP yang sangat hebat, sesuai dengan tujuan strategis.

William Graham, ketua komisi EMP sebelumnya dan mantan kepala staf, Peter Vincent Pry memperingatkan, serangan semacam itu dapat menutup jaringan listrik Amerika untuk waktu yang tidak terbatas, yang menyebabkan kematian dalam waktu satu tahun sampai 90 persen dari semua orang Amerika.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

"Sebuah serangan EMP akan menghancurkan sistem elektronik, menyebabkan pesawat jatuh, menghentikan lalu lintas mobil dan kereta api, jaringan listrik padam dan infrastruktur penting lainnya yang berdampak pada peradaban modern dan kehidupan. Akhirnya, jutaan orang akan mati karena kelaparan, penyakit dan keruntuhan sosial," ujarnya. (mus)

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024