Mengapa Jakarta Banjir Terus

VIVAnews – Ibukota Jakarta tidak pernah lepas dari masalah banjir di musim penghujan. Padahal, tiap tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan dana ratusan miliar untuk menanggulanginya. Mengapa demikian.

Menurut Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Daerah Daerah DKI Jakarta Berlin Hutajulu selain penanganannya yang belum optimal, juga disebabkan oleh kondisi topografi wilayah ibukota yang 40 persen berada di bawah permukaan laut.

“Hal itu juga memengaruhi tindakan pengendalian banjir,” kata Berlin, Selasa 17 November 2009.

Tidak hanya itu, posisi wilayah Jakarta yang dilalui sebanyak 13 sungai dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, juga ikut mempengaruhi proses penanganan banjir.

Penyebab banjir Jakarta lainnya ialah terjadinya perubahan fungsi lahan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Selain itu, ruang terbuka hijau di daerah hulu yang semakin berkurang akibat pesatnya pembangunan dan perubahan tata guna lahan juga menambah kecepatan run-off atau aliran air ke Jakarta.

“Kendala lainnya, penurunan muka tanah yang terjadi setiap tahun,” kata Berlin.

Perilaku masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai, dengan membuang sampah ke sungai juga membuat penanganan banjir menjadi kurang maksimal.

Itulah sebabnya, penanganan banjir harus dilakukan secara integral antar pemerintah daerah. Kerjasama pengendalian banjir mesti dikerjakan secara bersama-sama sehingga hasilnya optimal. Dengan demikian gelontoran dana untuk pengendalian banjir Ibukota Jakarta tidak lagi sia-sia.

Kejagung Periksa Staf Perusahaan Harvey Moeis soal Kasus Korupsi Timah

Masyarakat juga harus ikut serta dengan menghargai lingkungan bersih.

Dengan begitu, gelontoran dana miliaran rupiah seperti yang telah dialokasikan APBD DKI Jakarta untuk antisipasi banjir 2010 senilai Rp 855 miliar tidak sia-sia.

Pakar Ingatkan Bahaya Screen Time, Ini Durasi yang Disarankan untuk Anak Main Gadget Bun!
Ilustrasi lingkungan

Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan

Pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024