Ahok Akan Komersialkan Pengelolaan Sampah Jakarta

Tumpukan Sampah di Pintu Air Manggarai
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Temuan Survei Indikator: Publik Puas Kinerja Polri Selama Mudik Lebaran 2024
- Data Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyatakan jumlah sampah rata-rata mencapai 6.500 ton per hari. Dari jumlah tersebut hanya 88 persen saja yang bisa ditangani Pemprov DKI Jakarta.

Puan Bilang Penyusunan RAPBN 2025 Berbasis RPJMN Prabowo-Gibran

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan sudah tidak sanggup menangani jumlah sampah yang diperhitungkan akan bertambah setiap tahunnya. "Kami minta bantuan swasta. Pelibatan pihak swasta telah diatur dalam Perda Pengelolaan Sampah, khususnya pada Pasal 30 ayat 1. Begitu juga soal pengangkutan sampah kawasan dalam Pasal 36 ayat 1," katanya di Balaikota, Rabu 4 September 2013.
Aditya Zoni Digugat Cerai Yasmine Ow


Untuk penanganan ini Ahok menawarkan konsep
business to business
(B to B). "Dengan B to B, para penanggung jawab kawasan komersial akan menjalin kerja sama dengan mitra kerja swasta yang resmi terdaftar di Dinas Kebersihan. Untuk mengelola dan membuang sampah langsung ke TPST Bantargebang tanpa subsidi Pemprov DKI," katanya.


Konsep akan mulai diujicobakan di kawasan elite dan perkantoran. Tempat-tempat ini diharuskan untuk mengelola sampah secara mandiri. "Kami ke depan mau nol APBD untuk sampah, syukur-syukur dapat duit," kata Ahok sambil tertawa.


Perlahan pengolahan sampah oleh swasta ini juga akan diterapkan di rusun-rusun. "Kita lagi bangun banyak sekali rusun. Akan banyak sampah di tempat ini yang harus dikelola," ujarnya.


Mantan Bupati Belitung Timur ini berupaya mengkomersialkan pengelolaan sampah ibu kota. Ia percaya ini bagian dari upaya menutupi sarana yang dimiliki pihaknya. "Kita nyatakan perang terhadap sampah. Kita kerjasama dengan swasta," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya