Djarot Sindir Program Sandiaga soal Pembatasan Mobil Mewah

Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berencana, bila dirinya terpilih nanti akan membatasi mobil mewah untuk mengurangi kemacetan di ibu kota.

Diusulkan PKB Sebagai Bakal Cagub DKI Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Dilantik Jadi DPR Nih

Menanggapi hal itu, Djarot Saiful Hidayat yang merupakan pesaingnya dalam pilkada Jakarta, mempunyai pendapat lain atas solusi yang ditawarkan Sandiaga. 

Menurutnya, masyarakat Jakarta bebas saja memiliki kendaraan, asalkan seseorang mampu membayar pajak kendaraan seperti yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Dengan pajak itu, Djarot menjelaskan, justru akan menambah pendapatan daerah yang akan dialihkan ke program-program pembangunan. 

DPR dan Pemerintah Sepakat Pilkada Jakarta Satu Putaran di RUU DKJ

"Harga 3 m (Rp3 miliar) mobil apa itu? Mau mobil mewah silakan, itu kan untuk memaksakan (warga) membayar pajak kepada kita. Kalau mereka kaya mau beli mobil mewah silakan, asalkan mereka bayar pajak. Pajaknya untuk bangun," kata Djarot kepada Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis 24 November 2016. 

Mantan wali kota Blitar itu pun menjelaskan, berbagai cara sebenarnya sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta terkait masalah tahunan yang selalu menjadi keluhan masyarakat ini. 

Pakar: Kalau Keajaiban Pilpres Tak Terjadi, Anies akan Jadi Prioritas di Pilgub DKI

Itu sudah dibuktikan dengan dibangunnya sistem transportasi publik seperti terlihat saat ini maupun yang tengah dibangun oleh pemerintah, salah satunya Electronic Road Pricing (ERP).  

"Dengan cara menata transportasi kita, seperti MRT, LRT, BRT harus bagus. Kami fokus pada membikin sistem transportasi yang terhubung satu sama lain," kata Djarot.

Ide pembatasan mobil mewah ini tercatat sudah dua kali dipaparkan Sandiaga Uno dalam sejumlah kesempatan saat kampanye. Ia berencana mengubah pola hidup masyarakat terkait penggunaan transportasi publik dengan mewacanakan moratorium mobil mewah di Jakarta. 

"Kami lagi kaji program tersebut, tentu diserang dan di-bully kelas menengah atas, merasa ini tidak adil. Menurut saya, kalau kita moratorium dua tahun mobil mewah, ini memberikan sinyal kepada masyarakat menengah ke bawah bahwa kita memperhatikan mereka," kata Sandiaga saat kampanye di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa 1 November 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya