Gerindra Minta Namru Dibicarakan dengan Obama

VIVAnews - Partai Gerakan Indonesia Raya meminta kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia dimanfaatkan untuk dua hal. Pertama, soal Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2) di Jakarta, dan kedua, soal embargo militer Indonesia oleh Amerika Serikat.

"Tentara kita tak bisa melakukan pelatihan di Amerika karena kita dianggap melanggar hak asasi manusia," kata Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani. "Artinya kita diembargo," katanya di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 15 Maret 2010.

Embargo militer ini, kata Muzani, sudah sepuluh tahun berlangsung. "Artinya, kita stagnan. Diplomasi kita tidak bisa menghasilkan apa-apa," ujarnya.

"Kemudian soal Namru, dulu Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempersoalkannya karena dianggap sebuah upaya untuk melakukan operasi terselubung," kata Muzani. Menurut Muzani, Namru ini harus dibicarakan secara serius.

Gerindra sendiri menyatakan ingin mempertahankan Nnamru karena bagaimanapun ada manfaatnya. "Kami ingin kehadiran Namru di Indonesia membawa manfaat bagi Indonesia, tapi kalau tidak, kita harus tidak boleh ragu-ragu untuk menutup kerjasama ini. Kan seprti itu mestinya. Jangan setengah hati," kata Muzani.

Dan "Saya kira kedatangan Barack Obama juga harus dimaksimalkan untuk kepentingan seperti ini."

Obama dijadwalkan datang ke Indonesia pada 21 Maret nanti. Selain ke Jakarta, Obama juga akan berkunjung ke Bali.

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini
Bitcoin dan aset kripto.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengungkapkan telah memungut pajak transaksi aset kripto sebesar Rp112 miliar selama 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024