Tak Ada Pilihan, Gas Elpiji 3 Kg Tetap Diburu

Gas elpiji ukuran tiga kilogram
Sumber :
  • Antara/R.Rekotomo

VIVAnews - Meski dianggap bermasalah karena sering meledak, gas 3 kilogram tetap diburu. Bahkan permintaan konsumen tetap tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pantauan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Yogyakarta, Selasa 13 Juli 2010, menunjukan permintaan gas 3 kilogram masih tinggi, bahkan banyak agen yang kewalahan memenuhi permintaan masyarakat.

"Karena banyaknya permintaan, pangkalan dan pengecer mengaku kewalahan memenuhinya," kata Siswanto, Wakil Ketua Hiswana Migas, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, 13 Jui 2010.

Menurutnya, itu menunjukan gas elpiji 3 kilogram sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat saat ini. Tidak ada pilihan lain, mau tidak mau memilih gas yang dinilai masih berbahaya.

"Berbeda kalau di desa atau di kampung-kampung yang terbiasa menggunakan kayu bakar. Lalu bagaimana dengan perkotaan yang memang butuh gas. Apalagi, minyak tanah sudah sangat sulit ditemukan," tuturnya.

4 Orang Sudah Konsultasi Maju Cagub Jakarta Jalur Independen, Siapa Saja?

Program konversi minyak tanah ke gas yang dilakukan pemerintah kini kembali mendapat sorotan tajam setelah nyaris tiap hari terjadi ledakan tabung gas di berbagai daerah. Tidak hanya meludeskan harta benda, ledakan tabung gas juga menelan korban jiwa. (umi)

Laporan: KDW | Yogyakarta

Sekjen Gerindra Singgung Dukungan Paguyuban Warteg se-Indonesia Buat Kemenangan Prabowo-Gibran

Wakil Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyambut hangat kehadiran paguyuban warteg se-Indonesia di gedung MPR RI.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024