- VIVAnews/Erick Tanjung
VIVAnews - Pasca Anjloknya Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) di daerah Kalasan, Yogyakarta, PT KAI menggratiskan tiket kereta api tujuan Solo-Yogyakarta. Kebijakan ini disambut sumringah para penumpang kereta Prameks.
Pantauan VIVAnews di Stasiun Balapan, Kamis 25 Oktober 2012, sejumlah penumpang yang menyodorkan uang ke loket pembelian tiket sempat bingung. Petugas menolak uang mereka. Ada juga penumpang lain yang tersenyum selesai membaca pengumuman di depan loket: tiket Prameks gratis sampai tanggal 28 Oktober 2012.
"Pasti senang banget karena gratis. Padahal, biasanya harus bayar Rp10ribu," kata Guntur, salah satu penumpang, Kamis 25 Oktober 2012.
Dia mengaku baru tahu tiket gratis, pagi tadi. "Apa karena ada kejadian anjloknya Prameks di Kalasan kemarin itu ya. Terus tiketnya digratisin semua?"
Hal senada diungkapkan penumpang lainnya, Ety. Menurut dia, sebagai pelanggan KA Prameks sangat senang dengan kebijakan ini. Meskipun tiket gratis ini hanya berlaku hingga tanggal 28 Oktober nanti.
"Saya tadi nggak tahu kalau ada tiket gratis. Karena setiap harinya saya selalu beli tiket. Kadang yang harga Rp10 ribu dan harga Rp20 ribu," ujarnya.
Kepala Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengakui tiket KA Prameks gratis memang sebagai wujud empati KAI kepada penumpang setia Prameks setelah . "Ini cara peduli kami," tuturnya kepada VIVAnews.
Selain sebagai wujud empati, kebijakan tiket gratis juga sebagai wujud ibadah PT KAI kepada masyarakat secara luas. "Kami berharap masyarakat luas ikut mendoakan supaya semua perjalanan kereta lancar," harapnya.
Untuk jadwal keberangkatan KA Prameks, ia menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan dua rangkaian KA Prameks. "Karena jumlahnya terbatas maka trip kereta itu pun dikurangi," kata dia.
Bahkan, untuk melayani penumpang jalur relasi Solo-Yogyakarta, PT KAI memanfaatkan KA Kaligur Baru untuk mengangkut para penumpang tersebut. (umi)
Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah
Peringati Hari Kartini, Srikandi Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) mengajak ratusan perempuan melakukan aksi donor darah untuk kemanusiaan, di Sekolah polisi Wanit
