Gubernur Sumut: Saya Sudah Minta Menteri Pendidikan Tunda UN

Ilustrasi pelajar atau mahasiswa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, mengaku kecewa dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini. Sebab, hampir seluruh sekolah di 23 Kabupaten/Kota di Sumut gagal menggelar ujian akhir. Hal yang sama juga terjadi di 11 provinsi di Indonesia.
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

Di Sumut, siswa dari puluhan sekolah tidak mengikuti UN hari ini, lantaran terlambatnya pendistribusian lembar soal.
Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Berdasarkan data yang di himpun VIVAnews, tidak adanya naskah terjadi seluruh Kabupaten/Kota di Sumut. Salah satunya Kabupaten Simalungun, 42 SMA sederajat terpaksa menunda UN. Termasuk di Kota Pematang Siantar, Kota Medan, Kabupaten Padang Lawas, Kab. Mandailing Natal, Deli Serdang, dan lainnya.
Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik

"Ini terjadi merata di seluruh Sumut. Sebagian siswa dari puluhan siswa terpaksa menunda UN lantaran tidak ada lembar soal," ujar Gatot kepada wartawan saat mengunjungi beberapa SMA di wilayahnya, Senin 15 April 2013.

Gatot mengaku telah melayangkan protes ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perihal terhambatnya pelaksanaan UN di daerahnya. Apalagi, siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam tetap melaksanakan UN. Hal itu berdampak besar bagi siswa yang tidak ikut karena kekurangan lembar jawaban.

"Ada dampaknya juga pasti, karena sebagian besar soal yang kurang itu untuk siswa jurusan IPS, sedangkan jurusan IPA tetap melangsungkan ujian. Ada faktor cemburulah pasti, dengan mereka yang disarankan untuk ujian susulan," tegasnya.

"Makanya kami sudah menanyakan dan protes atas keterlambatan distribusi lembar ini. Ke depan, percetakan yang tidak profesional seperti saat ini tidak diikutsertakan lagi mencetak lembar soal," tegas Gatot.

Selanjutnya, Gatot mengungkapkan, pihaknya menerima surat edaran perihal keterlambatan lembar soal itu pada Minggu malam, 14 april 2013. Hingga siang tadi, 15 lembar soal untuk jurusan IPS belum diterima pihak sekolah. Berbeda dengan siswa jurusan IPA yang menggelar ujian serentak sesuai jadwal UN, 15 April 2013.

Gatot mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Menteri Pendidikan M. Nuh, meminta jadwal UN ditunda agar seluruh siswa ujian secara bersamaan. Namun, permintaan itu ditolak Menteri Pendidikan, dan UN akhirnya tetap digelar hari ini sesuai dengan surat edaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

"Saya sudah telepon langsung dengan menteri agar UN di Sumut ditunda, karena kami menerima info adanya kekurangan lembar soal. Tapi tidak diizinkan. Maka, UN tetap digelar sesuai surat edaran yang kami terima dari BSNP," ungkapnya.

Menurut Gatot, sebenarnya ada tiga opsi kebijakan yang tertera dalam surat edaran BSNP. Salah satunya adalah meminta agar pihak sekolah memfotokopi lembar soal untuk sekolah yang kekurangan soal disetujui oleh pengawas dan pihak kepolisian.

Opsi lainnya adalah menunda UN hingga pekan depan bagi sekolah tidak mendapat lembar soal. Dijadwalkan akan dilaksanakan pada 22-25 April 2013.

"Opsi yang ada di dalam surat itu sesuai kebijakan BSNP, tetapi tidak terlaksana karena yang mau di fotokopi pun belum ada. Satu lagi mereka juga meminta menunda UN dan melakukan ujian susulan," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya