Panglima TNI: Konflik Timur Tengah Bisa Pindah ke Indonesia

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, memaparkan kajian tentang terorisme dalam seminar 'Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme' yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 6 Desember 2016. Gatot menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap aksi terorisme di wilayah Asia Tenggara.

Pakai Baret Merah, Momen Prabowo Subianto Hadiri HUT ke-72 Kopassus

Selain menjelaskan kerawanan kawasan Filipina Selatan yang dikatakan sebagai calon kuat basis baru ISIS, Gatot juga mengatakan adanya kemungkinan berpindahnya tren konflik Arab Spring [gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab] dan terorisme ke wilayah negara di sekitar equator (daerah khatulistiwa).

"Terorisme dan konflik yang selama ini kerap terjadi di Timur Tengah atau kita sebut Arab Spring, hampir dipastikan konflik itu yang merupakan berlatar belakang energi (minyak) akan berubah dan berpindah di equator," kata Gatot.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Menurut Gatot, alasannya, energi yang ada di Timur Tengah sudah mulai berkurang. Sehingga, kelompok teroris akan mencari alternatif tempat lain.

"Energi, pangan, air, ekonomi, adanya di equator. Di Indonesia juga termasuk paling kaya. Maka dari itu, Filipina Selatan juga disiapkan oleh ISIS," ujarnya.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Untuk itu, dalam mendukung penanggulangan aksi teror di Indonesia, Gatot menganggap pentingnya monitoring dan pengawasan yang dicanangkan oleh BNPT dan Polri. Dia juga mengingatkan bahwa isu terorisme juga merupakan sebuah alat legalitas untuk negara lain agar dapat masuk dan mengintervensi negara. Sehingga, hal tersebut sangat rawan dan harus dicegah.

"Kemudian saya ingatkan bahwa terorisme di dunia ini juga sebagai alat legalitas, contohnya Irak dan Libya. Kemudian negara-negara lain bisa masuk terlibat, ini berbahaya," katanya.

Kowad cantik TNI AD, Shella Ghivitamala

Sosok Shella Ghivitamala, Kowad Cantik Pernah Bertugas di Lebanon

Sosok Shella Ghivitamala sempat menjadi sorotan beberapa tahun lalu usai dirinya digosipkan masih menjadi ajudan dari eks Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024