Kompolnas: Mau Jadi Polisi Harus Bayar Bukan Sekadar Rumor

Polisi menunjukkan sejumlah uang dari kasus penipuan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Inspektur Jenderal Purnawirawan Bekto Suprapto, mengungkapkan masyarakat memang sudah sejak lama mendengar anggapan bahwa mau jadi polisi harus ada “bayarannya”. Anggapan itu diperkuat dengan terbongkarnya kasus 15 polisi yang terlibat praktik pungutan liar dari para calon peserta seleksi penerimaan Polri.

Polri Sita Hampir Rp 500 M Aset Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama

Kasus mereka tengah diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri. "Rumor jadi polisi harus bayar itu benar. Kemungkinan itu bukan saja terjadi di Polda Sumsel, bisa terjadi di mana saja," kata Bekto di Polda Sumatera Selatan, Rabu 5 April 2017.

Sebanyak 15 anggota Polda Sumsel yang ketahuan pungli itu, menurut Bekto, harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka karena telah mencoreng nama baik instansi kepolisian.

Polri Gandeng 3 Negara Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

"Kasus ini harus diungkap semua, siapa saja pelakunya. Mereka harus bertanggung jawab," ujarnya.

Untuk sanksi kepada para anggota Polda Sumsel itu, Bekto enggan berkomentar banyak.

Mobil Dinas Polri Terlibat Kecelakaan di Tol MBZ, Ini Kata Polda Metro

"Jangan disimpulkan dulu. Nanti tunggu saja sanksinya seperti apa. Kalau pelanggaran kode etik ya kode etik," kata dia. (ren)

Fortuner berpelat polri kecelakaan di tol layang MBZ

Viral Fortuner Polisi yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Pelat Nomornya

Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Fortuner berpelat nomor dinas Polri terjadi di Tol MBZ pada Senin pagi kemarin.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024