Identifikasi Rampung, Keluarga Belum Ambil Jenazah Mulyadi

Suasana di salah satu gedung RS Polri, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memastikan identitas pelaku penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sudah 100 persen terverifikasi merupakan Mulyadi.

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

"Sudah 100 persen yang bersangkutan adalah Mulyadi," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.

Hal itu setelah proses penyelidikan dengan pemeriksaan keterangan saksi-saksi yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kakak kandung dan kakak ipar Mulyadi, juga membenarkan bahwa identitas jenazah pelaku penusukan dua anggota Brimob itu merupakan Mulyadi.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Keterangan itu diperkuat dengan adanya hasil tes DNA yang telah dilakukan oleh polisi di Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur. Pelaku teridentifikasi sebagai Mulyadi berdasarkan pemeriksaan DNA Kromosom dari kakak perempuan kandungnya atas nama Nismardani.

"Mulyadi kemarin sudah saya dapat laporan dari kepala laboratorium DNA Dokter Putut, bahwa sudah identik. Artinya betul pelaku adalah Mulyadi, karena dia dibandingkan dengan DNA dari kakaknya, kakak perempuan sudah identik berarti sudah 100 persen yang bersangkutan adalah Mulyadi," ujarnya.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Sementara terkait jenazah Mulyadi yang saat ini masih di Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, akan dikembalikan kepada pihak keluarga Mulyadi. Namun, saat ini masih menunggu pihak keluarga dari Mulyadi untuk mengambil jenazah itu.

"Tergantung, tergantung keluarga yang nanti akan (mengambil jenazah)," ujarnya.

Seperti diketahui, Mulyadi tewas setelah ditembak petugas Kepolisian di kawasan terminal Blok M. Dia ditembak karena melawan saat akan ditangkap dalam pelarian usai menusuk dua anggota Brimob pada Jumat, 30 Juni 2017. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya