Respons Menag soal Buku Tulis Bergambar Pimpinan ISIS

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Polisi menemukan barang bukti berupa buku tulis bergambar pimpinan organisasi radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari pelaku terduga teroris Medan, Sumatera Utara.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Buku tulis yang diperuntukkan bagi-anak sekolah itu, terdapat tulisan ajakan jihad yang berada di bagian atas dan bawah kertas buku tersebut. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara mengenai buku berbau radikalisme tersebut.

"Kami di Kemenag sudah memiliki sejumlah program-program dalam rangka menghadapi hal-hal tersebut seperti menghadapi radikalisme, ekstremis, dan lain sebagainya. Jadi ada program yang memang kami khususkan untuk mengedepankan moderasi," kata Lukman di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2017.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

Untuk itu, kata Lukman, agama harus disampaikan secara substansi dengan esensi dari ajaran agama itu, melalui guru-guru agama, melalui buku-buku. Serta, tidak kalah penting ceramah keagamaan.

"Jadi Kemenag merasa berbesar hati karena kami tidak sendiri, banyak ormas-ormas keagamaan, banyak tokoh agama, para ulama, kiai, pendeta, biksu, dan lain sebagainya," katanya.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Menurut Lukman, para tokoh agama itu memiliki kesadaran tinggi bagaimana agar agama harus betul-betul dikembalikan pada esensi dan substansi yang sesungguhnya, yaitu menebarkan kemaslahatan rahmat, kasih sayang bagi semua.

Sebelumnya, polisi berhasil menyita 155 buku tulis yang bersampul gambar logo dan pimpinan kelompok Daulah Islamiyah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi.

Sementara itu, tulisan yang berada di belakang sampul yaitu 'Barang siapa yang mati sedangkan ia belum pernah atau tidak meniatkan diri untuk berjihad, maka ia mati di atas satu cabang kemunafikan'

Buku itu didapatkan dari pelaku teroris yang melakukan penyerangan terhadap kantor Mapolda Sumatera Utara pada malam perayaan Idul Fitri, Minggu, 25 Juni 2017.

"Buku tulis dengan menyertakan pesan-pesan paham radikal sebanyak 155 buah," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto.

Kalimat yang tertera dalam setiap lembar buku tulis yang berada di bagian atas  'diwajibkan atas kalian berperang' sedangkan kalimat di bagian bawah lembar buku tulis itu 'manusia yang berhukum bukan pada hukum Allah SWT adalah kafir'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya