Rekaman Pemeriksaan Miryam Jawab Tuduhan DPR ke KPK

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah, menyatakan tuduhan anggota DPR dalam panitia khusus angket terhadap penyidik KPK, dengan menyebut ada tekanan kepada Miryam S Haryani saat menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi e-KTP, terbukti tidak benar.

INFOGRAFIK: Cara Buat KTP Digital

Menurut Febri, masalah ini telah terungkap dengan jelas dalam persidangan Miryam sebagai terdakwa pemberian keterangan palsu di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.

Febri mengatakan, percakapan yang memuat video antara penyidik Novel Baswedan dan Ambarita Damanik terlihat bahwa pemeriksaan yang berlangsung 1 Desember 2016, berjalan tanpa tekanan. 

Rektor UIN Jakarta Semprot Agus Rahardjo Soal e-KTP: Pak Agus Seharusnya Merespon Saat Itu

"Maka sebenarnya hal yang dipersoalkan sejak awal seharusnya sudah terbukti (ada ancaman dari anggota DPR), dan bisa dilihat bersama-sama," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta. 

Febri mengatakan, malahan dalam rekaman itu terungkap dengan jelas ada sejumlah nama anggota DPR yang memengaruhi Miryam sebelum diperiksa penyidik KPK. 

Respon Jokowi Usai Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Setelah semua tuduhan terbantahkan, menurut Febri, saat ini KPK fokus bekerja untuk membuktikan indikasi pelanggaran yang dilakukan Miryam, seperti yang diatur dalam Pasal 22 UU Nomor 31/1999 dan telah diubah UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 

"Saya kira fokus KPK saat ini adalah bagaimana membuktikan perbuatan-perbuatan yang didakwakan tersebut. Dan kalau masih dipertanyakan apakah benar Miryam mengatakan sesuatu atau nama-nama tertentu itu sudah terkonfirmasi dari rekaman yang diperdengarkan hari ini," kata Febri.

Nama-nama yang disebut dalam rekaman tersebut di antaranya, politikus PDIP Masinton Pasaribu, politikus Partai Gerindra Desmond Mahesa, politikus Partai Hanura Syarifudin Sudding, politikus Partai Golkar Azis Syamsudin dan Bambang Soesatyo, serta politikus PPP Hasrul Azwar.

Lebih lanjut, Febri mengatakan, rekaman itu sekaligus membuktikan bahwa Miryam tak mengalami intimidasi saat diperiksa. 

"Sehingga kemudian alasan pencabutan BAP karena tertekan, alasan itu mengada-ada, itu yang kami buktikan juga," ujar Febri. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya