Gelombang Lima Meter, Pelabuhan Bakauheni Juga Ditutup

Pelabuhan Bekauheni ditutup akibat cuaca buruk.
Sumber :
  • VIVA/Ardiansyah

VIVA – Selain Pelabuhan Merak, Banten, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga memilih menutup Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, akibat cuaca ekstrem. Informasi yang disampaikan, akibat cuaca buruk tersebut, ketinggian gelombang mencapai lima meter dan keceptan angin 45 knot.

Erupsi Anak Krakatau Mereda, Ini Imbauan untuk Pelaku Pelayaran

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Bakauheni, sejumlah keberangkatan kapal rool on – rool off (RO-RO) terpaksa ditunda keberangkatannya sejak pukul 18.00 WIB karena tingginya gelombang.

“Kapal tidak bisa berlayar, karena kecepatan angin mencapai 45 knots, dan tinggi gelombang mencapai empat sampai lima meter,” ujar General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Anton Murdianto, Kamis 30 November 2017.

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi dan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Anton menambahkan, dengan cuaca seperti ini, kapal tidak bisa dipaksakan untuk berlayar. “Untuk keberangkatan calon penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Jawa tujuan Pelabuhan Merak, melihat kondisi gelombang laut dan kecepatan angin sudah normal. Kapal akan diberangkatkan dan Pelabuhan Bakauheni akan dibuka kembali lagi,” tuturnya. (one)

Gelombang tinggi di Pelabuhan Merak, Banten

Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Kapal Sulit Bersandar di Pelabuhan Merak

Gelombang tinggi dan cuaca buruk menerjang perairan di sekitar Pelabuhan Merak, Banten. Ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2022