Tiga Persoalan Besar Jadi PR Cagub Jatim

Cagub dan Cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA - Calon pemimpin Jawa Timur harus memiliki kompetensi dan program yang jelas untuk mengatasi problem di masyarakat. Terutama, tiga persoalan besar di Jawa Timur, dari kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan.

Khofifah Ingin Duet Lagi dengan Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024

"Sudah harus memunculkan kapasitas yang lebih optimal, sudah saatnya bicara tentang program kapasitas menyelesaikan masalah terutama masalah kemiskinan. Ini yang harus diselesaikan (kemiskinan)," kata pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman, saat dihubungi, Sabtu, 24 Februari 2018.

Airlangga menilai salah calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sukses mengukir banyak prestasi saat memimpin Kementerian Sosial dan di sejumlah organisasi terutama mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, prestasi tersebut bisa jadi bukti kompetensi Khofifah memimpin suatu daerah atau lembaga.

Khofifah Tak Setuju Wacana Kemensos dan KemenPPPA Digabung

"Jangan lupa bu Khofifah pengalaman 3 tahun Mensos bersama Presiden Jokowi, ikut serta membantu mengentaskan kemiskinan. Itu sebagai pengalaman. Artinya ini punya kontribusi menurunkan gini ratio (ketimpangan). Ini pengalaman yang patut diapresiasi," katanya.

Khofifah sendiri siap kembali ke Jawa Timur membangun, mengentaskan kemiskinan bersama Emil Elistianto Dardak. Dia mengaku sudah menyiapkan program khusus untuk mengatasi tiga permasalahan utama Jawa Timur.

Khofifah Lebih Nyaman Berduet Dengan Emil di Pilkada Jatim, Gerindra Bahas Bersama KIM

"Prestasi Pemprov (Jawa Timur) luar biasa, tapi di kemiskinan, di ketimpangan dan pengangguran. Itu tiga PR besar. Tiga hal yang menjadi prioritas harus kerja bersama untuk Jatim Sejahtera. Tidak bisa sendiri," kata Khofifah.

Khofifah-Emil dalam Nawa Bhakti Satya mengagas program Jatim Sejahtera dengan PKH (Program Keluarga Harapan) Plus untuk membantu penduduk miskin 38 kab/kota dan disabilitas, lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan agar lebih sejahtera Kemudian, Jatim Berdaya dengan mendorong ekonomi kerakyatan melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), koperasi dan Program One Village One Product One Corporate& Agropolitan.

"Ada energi yang kita punya rasanya. Saya lahir di Surabaya dan saya rasa bahwa ada gravitasi kuat bagi saya untuk mebaktikan diri di Jawa Timur. Kalau masyarakat Jawa Timur memberikan amanat, kepercayaan itu," kata Ketua Muslimat NU tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya