- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id – Komisi Pemilihan Umum atau KPU menargetkan jumlah partipasi pemilih pada Pilkada 2017 mendatang mencapai 77,5 persen. Target angka partisipasi pemilih itu tidak berbeda bila dibandingkan dengan target Pilkada 2015 lalu.
Berbeda dengan KPU, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, bahwa pada Pilkada serentak 2017 yang diikuti 101 daerah kali ini, pemerintah menargetkan angka partisipasi pemilih lebih tinggi bahkan mencapai 80 persen.
"Mudah-mudahan harapan kami 101 daerah bisa maksimal karena target kami sukses pilkada itu peningkatan partisipasi. Kalau 2015, 70-an persen, mudah-mudahan yang 2017 ini bisa mendekati 80 persen maksimal," kata Tjahjo di Jakarta Pusat, Senin 30 Januari 2017.
Tjahjo berharap, dari 101 daerah yang menggelar pilkada, tak ada satu pun daerah yang angka partisipasi pemilihnya di bawah angka 20 persen pemilih. "Jangan sampai ada daerah di bawah 20-an persen angka partisipasi pemilihnya," ujar Politikus senior PDI Perjuangan itu.
Tak hanya itu, ia mengingatkan agar semua pasangan calon yang bersaing di pilkada tidak menggunakan cara-cara kotor termasuk politik uang sehingga kontestasi demokrasi lima tahunan bisa berjalan dengan lancar.
"Anggaran tidak masalah. Kepolisian juga sudah siap. KPU juga sudah siap. Tidak ada politik uang. Prinsip itu tegas. PNS harus netral. Netralitas harus dijaga. Sisa waktu ini jangan melakukan hal-hal yang tercela," ujar Tjahjo.
Pelaksanaan pilkada serentak gelombang kedua tahun ini akan digelar pada tanggal 15 Februari 2017. Pilkada diikuti 101 daerah dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Daerah yang akan menyelenggarakan terdiri dari tujuh provinsi, 76 kabupaten dan 18 kota. Tujuh provinsi tersebut yaitu Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Papua Barat.
Provinsi Aceh merupakan daerah yang akan paling banyak menggelar pilkada pada tahun 2017 yakni satu pemilihan gubernur dan 20 pemilihan bupati dan wali kota. (mus)
