- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA.co.id – Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Tangerang melakukan penyelidikan atas dugaan dibukanya 15 kotak suara di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, saat penyelenggaraan Pilkada Banten 2017.
"Sedang kami telusuri. Kami juga memanggil saksi dan panitia KPPS TPS seperti apa kejadiannya. Secepatnya kami akan jatuhkan sanksi," kata Zaki Fuad, Ketua Panwaslu Tangerang, Kamis, 16 Februari 2017.
Rano Karno, calon Gubernur peserta Pilkada Banten, mengklaim bahwa praktik itu sengaja dilakukan untuk mengurangi atau menambah jumlah suara calon tertentu.
"Kami tahu bagaimana mereka bermain. Kami tiga partai lawan tujuh partai. Kami melawan empat kabupaten/kota (yang dikuasai keluarga Atut). Kota Tangerang sudah kami lepas saja," kata calon petahana tersebut.
Dugaan adanya 15 kotak suara yang dibuka paksa itu, sebelumnya terjadi saat pengiriman kotak suara dari PPS Babakan Asem menuju PPK Teluk Naga. Di mana, kertas C1 Plano telah berada di dalam kantong plastik yang seharusnya berada di dalam kotak suara.
Setelah sampai di PPK, sekretaris PPS berupaya memasukkan C1 ke dalam kotak suara dan dilarang oleh PPK. Karena jika ingin mengeluarkan atau pun memasukkan C1 dari dalam kotak suara haruslah berkoordinasi dahulu dengan saksi Paslon maupun panwascam.
Terlambat yang diketahui oleh petugas PPK, kotak suara dari 15 TPS yang sudah dibuka, 12 di antaranya telah dirapikan kembali seperti semula. Sedangkan tiga kotak lainnya belum berhasil dirapikan kembali.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jumlah DPT di Desa Babakan Asem sebanyak 7.462 dengan Raihan suara sebanyak 2.054 untuk Wahidin-Andika, sedangkan Rano-Embay memperoleh 1.756 suara. Di mana formulir C2-nya telah berada di luar kotak suara tersebut. (ase)
