Ridwan Kamil Disarankan Maju Lewat Jalur Independen

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Sumber :
  • Bandung.go.id

VIVA.co.id – Partai Gerindra menegaskan tak pernah memaksa calon kepala daerah dari luar partai untuk menjadi kader. Namun, syarat yang diterapkan Gerindra, calon kepala daerah tersebut harus patuh terhadap garis besar partai seperti visi misi.

Tugas Khusus Ridwan Kamil untuk Uu Ruzhanul

Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid menyindir Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil jika tak mau sesuai dengan visi misi parpol yang mengusung maka lebih baik lewat jalur independen.

"Kalau mau bebas dari intervensi partai dalam bentuk apa pun, ya majulah dari independen," kata Sodik kepada VIVA.co.id, Rabu 3 Mei 2017.

Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Diprediksi Langgeng

Sodik meminta Emil punya alasan tegas jika ingin maju ke Pilgub Jawa Barat 2018. Jika memang tak mampu ikuti visi misi partai politik, diingatkan lagi lebih baik tempuh jalur independen.

"Jika tidak merasa nyaman dengan visi, misi kebijakan partai silakan konsentrasi pada Independen. Jangan mendua di satu sisi perlu kendaraan partai untuk mengusungnya. Di sisi lain ingin terbebas dari visi, misi dan program partai," tuturnya.

Pasangan Asyik Belum Mau Akui Keunggulan Rindu

Meski Gerindra punya kebijakan tak memaksa calon kepala daerah menjadi kader, namun kandidat tersebut tetap harus mengikuti visi, misi program partai. "Akhirnya ya sama saja dengan harus menjadi kader. Itu hanya soal taktik dan bahasa saja," tuturnya.

Sodik menekankan sulit bagi seseorang yang diusung partai politik menjadi kandidat kepala daerah lepas dari kepentingan partai. Apalagi jika bukan kader partai. "Sangat sulit seseorang yang diusung partai, untuk tidak mengusung dan membawa visi, misi, tujuan dan program partai tersebut. Walau dengan nama tidak harus jadi kader partai.”

Sebelumnya, Emil mengatakan, alasan mengapa dirinya meninggalkan Gerindra dan PKS, menuju Pilgub Jawa Barat 2018. Menurutnya dengan latar belakang profesional, sangat sulit secara pribadi dirinya menerima syarat politik partai.

"Dulu juga komunikasi. Cuma partai itu, misalnya Gerindra mensyaratkan saya jadi kadernya, PKS, mendahulukan kadernya," ujar Emil, Selasa, 2 Mei 2017

Dengan syarat tersebut, menurut Ridwan Kamil, sangat sulit diterima dan dijalankan. "Dua situasi itu tidak ideal buat saya. Saya diam (tidak mencari dukungan), kan enggak," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya