- ANTARA FOTO/Kiki/IES
VIVA.co.id – Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai bagus pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Prabowo Subianto pada Kamis malam 27 Juli 2017 lalu. Ia menyebut pertemuan tersebut menimbulkan optimisme di masyarakat.
Bagi dia, pandangan politik boleh berbeda namun silaturahmi tokoh politik harus tetap dilakukan.
"Itu yang kita harap. Boleh partai beda, beda politik, tapi silaturahmi jalan terus. Dengan pertemuan kedua tokoh itu saya kira rakyat jadi sejuk. Timbul optimisnya. Jangan sampai kita bermusuhan karena mendukung pilkada yang berbeda," kata Zulkifli di Malang, Jawa Timur, Jumat 28 Juli 2017.
Karena itu, Zulkifli berharap dalam acara ulang tahun MPR pada Agustus mendatang, pihaknya siap mengundang sejumlah tokoh nasional. Proyeksi undangan MPR seperti SBY, Prabowo Subianto, Megawati Sukarnoputri dan tokoh lainnya.
"Saya harap nanti pas ulang tahun MPR, pertama malamnya doa bersama, saya ingin sekali mengundang Pak SBY, Bu Mega, Pak Prabowo, Pak Ical (Aburizal Bakrie), para ulama, biar kumpul bersama," ujar Zulkifli.
Zulkifli menyebut saat ini yang paling penting adalah silaturahmi para tokoh itu terlebih dulu. Sementara soal koalisi untuk Pemilu 2019 dinilai masih lama.
"Kalau kita bicara koalisi Pilpres, itu terlalu jauh. Rakyat kita masih susah, biarlah pemerintah bekerja. Pak Presiden katakan tahun ini ingin kurangi kesenjangan, itu penting sekali. Harga-harga kalau bisa jangan melambung tinggi," lanjut Ketua Umum DPP PAN tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Cikeas, Bogor, Kamis malam, 27 Juli 2017. Ada banyak pesan tersirat dalam pertemuan antar dua tokoh pimpinan parpol tersebut. Dalam kesempatan itu, SBY menyampaikan bahwa kekuasaan harus tetap dikontrol.
"Power must not go unchecked, harus memastikan penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan itu tidak melampaui batas, sehingga cross the line, masuk abuse of power," kata SBY dalam konferensi persnya. (adi)