- VIVA.co.id/Januar Ardi
VIVA.co.id – Laga sengit diprediksi tersaji di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu 8 Mei 2016. Tuan rumah Bhayangkara Surabaya United (BSU) akan menghadapi PS TNI.
Laga ini bisa dibilang menarik jika kita melihat latar belakang kedua tim. Ya, keduanya merupakan tim yang dibentuk oleh dua instansi berbau militer, Polisi serta TNI. Dan ini menjadi derby militer pertama di pentas Torabika Soccer Championship (TSC).
Menghadapi pertandingan tersebut, pelatih BSU, Ibnu Grahan, menegaskan kemenangan menjadi target utama timnya. "Karena kami sangat membutuhkan poin penuh di kandang sendiri. Apalagi, lawan yang kami hadapi juga punya materi pemain yang bagus," kata Ibnu.
Demi memuluskan ambisinya, Ibnu melakukan evaluasi besar-besaran terhadap penampilan BSU saat menekuk Barito Putera, pekan lalu. Meski berhasil menang dengan skor 2-1, Ibnu menganggap BSU masih memiliki banyak kekurangan.
Sektor tengah contohnya. Pelatih berkumis tebal tersebut menilai lini tengah BSU saat menghadapi Barito terlalu cepat kehilangan bola.
"Penguasaan kami di lini tengah masih kurang. Kami juga kurang fokus di sektor belakang. Maka dari itu, saya minta pemain untuk fokus dan tak mengulangi kesalahan di pertandingan melawan Barito," jelas Ibnu.
Sementara ini, BSU ada di posisi 2 klasemen sementara TSC. Mereka mengoleksi tiga poin dari satu pertandingan yang sudah dilakoni. (one)
'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1
Ada hal menarik terkait asal usul dua klub Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Keduanya berasal dari dua instansi militer, yakni PS TNI dan PS Polri.
