6 Momen Luar Lapangan Tergila Leicester City Musim Ini

Para pemain Leicester City merayakan gol Jamie Vardy
Sumber :
  • Reuters/Carl Recine

VIVA.co.id – Pembicaraan tentang Leicester City belum juga berhenti, setelah mereka dipastikan menjadi juara Premier League musim ini. Euforia yang panjang terjadi, karena hingga sekarang masih banyak yang tak yakin, bagaimana mereka bisa melakukannya.

Tottenham Hotspur dan Leicester City Kompak Kantongi Kemenangan

Dilansir dari Mirror, Sabtu 7 Mei 2016, bukan hanya performa skuat Claudior Ranieri dalam lapangan yang jadi perhatian. Sudah ada banyak momen gila di luar lapangan juga, yang menarik disimak kembali sejak awal musim ini. Berikut adalah enam di antaranya.

1. Cuitan Gary Lineker.

Jelang Man City Jamu Arsenal, Guardiola Malah Puji Emery

Legenda Leicester City dan timnas Inggris, ini sempat meragukan penunjukan Claudio Ranieri sebagai manajer.

[Baca Juga: Setahun Lalu Dicerca Fans Leicester, Ranieri Kini Dipuja]

Maurizio Sarri Bandingkan Tekanan di Napoli dan di Chelsea

2. Inspirasi Kasabian.

The Foxes membuat start yang mengejutkan di awal musim, dengan mengalahkan Sunderland 4-2 di pertandingan pembuka. Ranieri memuji kelompok band lokal, Kasabian, sebagai pemberi inspirasi.

"Saya katakan pada para pemain saya. Saat Anda turun ke lapangan dan mendengar lagu Fire dari Kasabian, itu artinya mereka menginginkan para ksatria," kata Ranieri.

3. Traktiran Pizza.

Sebelum bicara tentang peluang juara, harapan pemilik klub pada Ranieri, hanya agar Leicester tetap bertahan di Premier League. Target pelatih asal Italia, itu hanya kembali memperoleh 40 poin musim ini. Di antaranya dengan memperoleh clean sheet di setiap pertandingan.

Dia menjanjikan bakal mentraktir makanan khas negaranya, pizza, bagi pemainnya untuk setiap pertandingan clean sheet. Namun, itu tidak berjalan dengan baik. Sembilan pertandingan pertama, mereka gagal meraihnya. Bahkan kalah telak 5-2 dari Arsenal.

Baru pertandingan kesepuluh lawan Crystal Palace, Leicester bisa tidak kebobolan, dengan menang tipis 1-0. "Saya ingin membelikan pizza, tapi para pemain saya tidak mau pizza, mungkin mereka tidak menyukai pizza. Saya pikir mereka menunggu, sampai saya meningkatkan penawaran. Pizza dan hot dog."

Hingga 36 dari 38 pertandingan musim ini, Leicester telah memperoleh 76 poin, atau hampir dua kali lipat dari target mereka pada awal musim, dengan hanya tiga kali kalah dan 22 kemenangan. Jamie Vardy dan rekan-rekannya, berubah pendapat soal pizza, setelah mereka dipastikan jadi juara.

Setelah pertandingan, di mana Chelsea menahan imbang Tottenham Hotspur, Jamie Vardy dan rekan-rekannya pergi ke pusat kota, merayakan kemenangan mereka dengan membeli pizza, tanpa keterpaksaan.

4. Pukulan bagi EA Sports.

Perusahaan pembuat piranti lunak permainan, EA Sports, harus segera merubah data pemain dalam permainan FIFA 16. Sebab, mereka sama sekali tidak menganggap ada pemain Leicester yang bertalenta. Statistik Riyad Mahrez sangat buruk di FIFA 16, padahal dia terpilih sebagai pemain terbaik musim ini.

berikutnya, berkaitan dengan King Power..

5. King power.

Leicester City bermarkas di King Power Stadium. Namun, yang dimaksud adalah soal kekuasaan raja. Hingga 22 Maret 2015, Leicester baru memenangkan empat dari 29 laga Premier League yang mereka jalani sepanjang musim 2014/2015, membuat mereka terpuruk ke jurang degradasi.

Pada hari, itu dilakukan pemindahan jenazah mantan raja Inggris, Richard III, ke Katedral Leicester. Setelah acara, Leicester memenangkan tujuh dari sembilan laga terakhir mereka, dan terhindar dari degradasi. Kebangkitan Leicester berlanjut, hingga mereka jadi juara musim ini.

6. Vardy bertingkah seperti orang kaya mendadak.

Putra pemilik Leicester City, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, mengatakan Jamie Vardy berubah jadi pemabuk, setelah dibeli dari klub nonliga Fleetwood pada 2012. Vardy bertingkah seperti orang kaya mendadak, karena memiliki banyak uang dengan kenaikan gaji yang diterimanya.

"Dia langsung naik dari bawah ke Championship, yang akhirnya membuat dia mulai mabuk setiap hari. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadapnya. Saya bahkan tidak tahu tentang ini, hingga seseorang mengatakan pada saya, bahwa dia datang latihan dalam kondisi mabuk," kata Srivaddhanaprabha.

Srivaddhanaprabha pun langsung berbicara pada Vardy. "Saya bertanya, apakah Anda berharap mengakhiri karir seperti ini? Apakah Anda mau tetap berada di sini dengan keadaan begini? Kami akan membiarkan kontrak habis dan melepas Anda. Jangan berharap bisa mendapat jalur karir yang lebih baik."

"Dia mengatakan tidak tahu, apa yang harus dilakukan dengan kehidupannya. Dia tidak pernah memperoleh begitu banyak uang. Jadi saya bertanya padanya, apa mimpi Anda? Bagaimana Anda berpikir hidup Anda semestinya?" kata Srivaddhanaprabha.

Vardy disebutnya bisa berubah, setelah pembicaraan tersebut. "Berpikirlah dengan hati-hati, tentang apa yang ingin Anda lakukan untuk klub. Saya berinvestasi pada Anda, apakah Anda punya sesuatu sebagai balasannya? Setelah pembicaraan itu, dia segera berhenti mabuk dan mulai bekerja keras dalam latihan."

"Fisiknya tidak sebagus seperti sekarang. Kami tahu, dia memiliki akselerasi yang eksplosif, tapi kami tidak menyangka dia bisa sebagus ini. Dia beradaptasi, bekerja keras dalamlatihan kebugaran, dia berubah menjadi orang yang sama sekali baru, dan itu lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya