Dongeng Leicester City dan Persaingan Abadi Dortmund-Madrid

Bintang Real Madrid, Karim Benzema (kiri) dan Gareth Bale (kanan)
Sumber :
  • REUTERS/Juan Medina

VIVA.co.id – Delapan pertandingan matchday 2 Grup E-H akan serentak digelar, Rabu 28 September 2016 dini hari WIB. Dari beberapa laga tersebut, ada kisah menarik dalam laga Borussia Dortmund kontra Real Madrid, serta pertandingan Leicester City melawan FC Porto.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Persaingan cukup sengit terjadi antara Dortmund dan Madrid di ajang Liga Champions, dalam beberapa musim terakhir. Meski mampu mendominasi dalam beberapa pertemuan, Madrid senantiasa kesulitan menghentikan perlawanan Dortmund.

Dalam delapan pertemuan terakhir di Liga Champions, Madrid memetik 4 kemenangan sedang Dortmund meraih 3 kemenangan. Sementara, satu laga lainnya berakhir sama kuat. Dilansir UEFA.com, Dortmund senantiasa menang atas Madrid dalam 3 laga di Signal Iduna Park.

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Cristiano Ronaldo cs tentu masih ingat kala Dortmund meluluhlantakkan skuat Los Merengues dalam laga leg 1 perempat final Liga Champions musim 2012/2013. Kala itu, catatan hattrick Robert Lewandowski membawa Dortmund membantai Madrid 4-1. Meski unggul 2-0 dalam laga leg 2, Madrid tetap tersingkir.

Dalam pertemuan terakhir di Liga Champions musim 2013/2014, Dortmund juga mampu mengalahkan Madrid 2-0 di markasnya, dalam pertemuan kedua babak perempat final. Sayangnya, Dortmund kali ini gagal lolos setelah di pertemuan pertama kalah 0-3 dari Madrid.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Selain pertandingan Dortmund kontra Madrid, cerita menarik juga akan datang dari laga antara Leicester City kontra FC Porto. Pasukan Claudio Ranieri yang melakoni debutnya di ajang Liga Champions sepanjang sejarah, akan kembali mencatat sejarah baru dalam matchday 2 Grup G. 

Tajam di Semua Lini

Waspada, mungkin hal ini yang harus dilakukan Madrid kala bertandang ke Signal Iduna Park, markas Dortmund. Madrid akan berhadapan dengan Dortmund, dalam matchday 2 Grup F.

Kedua tim sukses memetik kemenangan dalam matchday 1 yang digelar pertengahan September lalu. Madrid dengan susah payah menaklukkan Sporting Lisbon 2-1 di Santiago Bernabeu, sementara Dortmund menggilas wakil Polandia, Legia Warszawa 6-0.

Eksplosivitas Dortmund dalam tujuh laga awal musim di semua ajang, wajib jadi perhatian pelatih Madrid, Zinedine Zidane. Bagaimana tidak, pasukan Thomas Tuchel punya statistik mentereng yang jadi modal utama menjamu Madrid di rumah sendiri.

Menurut data yang dikutip situs resmi, BVB.de, armada Die Borussen mampu mengemas 25 gol dalam 7 laga awal musim 2016/2017 di semua ajang. 

Data lain yang diperoleh dari UEFA.com mencatat, Dortmund bahkan mampu mencetak 20 gol dalam empat laga terakhirnya. Yang lebih mencengangkan lagi, ada 12 pemain yang berkontribusi menyumbang deretan gol tersebut. 

Penyerang Dortmund asal Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang jadi yang tersubur dengan torehan 6 gol dalam 7 laga di semua ajang. Namun, tak hanya lini depan saja yang harus diwaspadai Madrid. 

Lini belakang Dortmund ikut menyumbang 7 dari 25 gol di semua ajang. Tercatat ada empat nama pemain belakang yang sudah menyumbang gol, Raphael Guerreiro (3 gol), Lukasz Piszczek (2 gol), Marc Bartra dan Sokratis Papastathopoulos (1 gol).

Sang Pembunuh Naga

Dongeng Leicester City di Liga Champions akan berlanjut. Setelah sukses menggasak Club Brugge di laga debutnya di ajang ini, Jamie Vardy cs akan kembali mencatat sejarah kala menjamu FC Porto di King Power Stadium.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Leicester akan menggelar laga kandang perdana di ajang Liga Champions. Meski demikian, armada The Foxes harus berhadapan dengan lawan tangguh, Porto.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, tahu betul jika timnya tak diunggulkan dalam laga ini. Apalagi, jawara Liga Inggris musim lalu tampil tak konsisten di ajang domestik. Dalam tiga laga terakhirnya di Liga Inggris, Leicester menelan kekalahan telak dari Liverpool (1-4) dan Manchester United (1-4).

Meski demikian, Ranieri ingin pasukannya tetap bermain spartan seperti yang ditampilkan sepanjang musim lalu.

"Keseimbangan (permainan) kami sangat baik. Kami bukan tim favorit baik di Premier League ataupun di Liga Champions. Kami memang juara (Liga Inggris) tapi kami tahu di mana kami berada. Kami tahu kami harus banyak berjuang, dan segalanya harus sempurna untuk mendapat hasil yang baik," ujar Ranieri dikutip UEFA.com.

"Saat kami kebobolan banyak gol melawan Liverpool dan Manchester United, itu adalah hal yang normal sebagai sebuah kekalahan. Tapi, itu tidak akan menjadi normal jika kami kehilangan cara bermain kami," katanya.

Berhadapan dengan Porto, Ranieri punya senjata baru dalam diri Islam Slimani. Bomber berpaspor Aljazair yang baru saja didatangkan dari klub elite Portugal, Sporting Lisbon, senantiasa jadi tokoh antagonis kala berhadapan dengan Porto.

Menurut data dari Mirror, Slimani mampu mengantar Sporting 5 kali mengalahkan Porto dalam 7 pertemuannya. Tak hanya itu, Slimani juga mampu mencetak 6 dari 7 penampilannya saat berhadapan dengan Porto medio 2013 -2016.

"Slimani adalah seorang pencetak gol. Dia mencetak banyak gol saat melawan Porto. Tentu saja dia akan jadi ancaman yang sangat serius bagi mereka (Porto)," ucap Ranieri.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya