Petinggi Juventus: Kemampuan Inter adalah Menjadi Pecundang

John Elkann
Sumber :
  • calciomercato.it

VIVA.co.id - Ketegangan antara Juventus dan Inter Milan usai Derby D'Italia beberapa waktu lalu, makin panas. Kini, giliran petinggi I Bianconeri, John Elkann, yang menyerang kubu Inter.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Duel yang berlangsung di Turin tersebut, Juventus menang dengan skor 1-0. Namun, laga tersebut diwarnai kontroversi yang dipicu oleh beberapa keputusan wasit Nicola Rizzoli.

Kubu La Beneamata menilai beberapa keputusan dari sang wasit cukup merugikan mereka. Pelatih Inter, Stefano Pioli, menyebut timnya layak mendapatkan setidaknya dua penalti terkait tekel Giorgio Chiellini dan Mario Mandzukic terhadap Mauro Icardi.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Belum lagi, Inter harus kehilangan Ivan Perisic usai mendapatkan kartu merah karena dinilai melakukan protes berlebihan. Sementara itu, Icardi diskors dua pertandingan lantaran menendang bola dan hampir mengenai Rizzoli.

John Elkan selaku presiden Exor yang memiliki saham Juventus, menyebutkan seharusnya Inter terbiasa dengan itu. Dia menyeselkan kubu Inter yang menciptakan kontroversi usai laga, karena Juventus memang layak keluar sebagai pemenang.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

"Luar biasa, kemampuan Inter adalah untuk menjadi pecundang yang sakit, mereka harusnya mulai terbiasa dengan itu," ujar Elkann, seperti dilansir Football-Italia.

"Saya berada di Juventus Stadium, laga yang bagus, positif bahkan untuk Inter. Saya menyesalkan mereka harus menciptakan kontroversi setelah pertandingan yang memang layak dimenangkan Juventus karena bermain bagus," sambungnya.

Sebelumnya,CEO Juventus Giuseppe Marotta juga menyarankan Inter untuk belajar menerima kekalahan. Dia kesal dengan Inter yang terus mencari alasan atas kekalahan dalam laga lanjutan Serie A tersebut.

"Saya agak malu untuk menjawab pertanyaan soal kontroversi Inter. Saya tidak berpikir bahwa setelah pertandingan seindah itu mereka akan menganalisis insiden-insiden yang tidak pernah terjadi," ujar Marotta.

"Saya pikir kita seharusnya lebih mempromosikan budaya menerima kekalahan daripadaya budaya beralibi. Saya bisa saja menyebutkan insiden-insiden yang merugikan kami, tapi itu tidak pantas," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya