Sengitnya Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL

Gelandang Timnas Brasil, Paulinho (kiri) merayakan gol bersama Philippe Coutinho
Sumber :
  • REUTERS/Andres Stapff

VIVA.co.id –  Panasnya persaingan di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol makin terasa, khususnya di posisi dua hingga posisi tujuh klasemen. Saat ini Brasil berada di posisi puncak klasemen dengan raihan 30 poin dari 13 laga. 

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Disusul oleh Uruguay di posisi dua dengan raihan 23 poin, Argentina di posisi tiga, Kolombia di posisi empat, Ekuador di posisi lima, Chile di posisi enam dan Paraguay di posisi tujuh yang masing-masing hanya berselisih satu poin.

Kemenangan di lima laga tersisa jadi target utama bagi seluruh tim. Lima laga menarik akan tersaji pada Rabu 29 Maret 2017. Yang pertama adalah laga antara Bolivia dan Argentina. Bolivia masih berusaha bangkit dari papan bawah klasemen, mereka berada di posisi sembilan klasemen dengan raihan 7 poin dari 13 laga. Skuat asuhan Mauricio Soria baru mendapat dua kemenangan, satu hasil imbang dan 10 kali kekalahan. 

Lionel Messi Absen, Timnas Argentina Bantai Kosta Rika

Lawannya, Argentina dalam keadaan lebih baik dengan menempati posisi tiga klasemen, meski begitu mereka bukan tanpa celah. Penampilan inkonsistensi Lionel Messi cs masih menjadi sorotan. Dalam laga ini, Argentina tidak diperkuat oleh bintangnya, Sergio Aguero. 

Kemenangan menjadi harga mati untuk skuat asuhan Edgardo Bauza untuk mempermulus langkah mereka demi tiket Piala Dunia 2018 mendatang. "Kami harus bermain bagus dan memiliki strategi yang tepat. Bolivia memiliki banyak pemain yang pintar dalam menyerang," kata Bauza, seperti dilansir ESPN. 

Berkah Ramadhan untuk Ramadhan Sananta, Jumlah Golnya Lampaui Lionel Messi!

Laga kedua yaitu antara Ekuador dan Kolombia. Laga ini diprediksi berjalan sengit mengingat harapan mereka untuk merangkak naik ke posisi terbaik mereka jelang berakhirnya babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. 

Laga selanjutnya antara Chile dan Venezuela yang akan dihelat di Estadio Monumental. Chile dalam periode buruk setelah hanya meraih satu kemenangan di tiga laga terakhirnya. Keadaan lebih buruk terjadi pada tim tamu, di mana mereka berada di dasar klasemen dengan raihan 6 poin dari 13 laga. 

Brasil akan menghadapi Paraguay di Arena Corinthians. Laga ini akan berjalan sengit, terbukti dari rekor pertemuan kedua tim di mana Paraguay sukses mengibangi Brasil.

Laga terakhir ada pertemuan antara Peru dan Uruguay. Menduduki posisi dua klasemen tidak lantas membuat Uruguay terlena, sebab lawannya dalam performa membaik. Mereka kemungkinan besar akan tampil ngotot di kandang.

Argentina yang Inkonsisten Dihadapi Permasalahan Serius 

Argentina bakal menghadapi Bolivia di Estadion Hernando, Rabu dini hari WIB 29 Maret 2017. Jelang laga beberapa permasalahan dibawa oleh skuat asuhan Edgardo Bauza. 

Di laga tersebut La Albiceleste tidak membawa bombernya, Aguero. Tidak ada permasalahan cedera yang menginggapi sang pemain, namun murni pertimbangan strategi yang diterapkan sang pelatih. 

Menilik dari komposisi pemain kedua tim, tidak berlebihan jika Argentina menjadi unggulan. Hal ini dipertegas dengan rekor pertemuan kedua tim, di mana Argentina mendominasi di 10 pertemuan terakhir kedua tim. Tercatat, mereka mendapat enam kemenangan sedangkan Bolivia mendapat satu kemenangan dan sisanya berakhir imbang. Namun Argentina bukan tanpa masalah. 

Masalah Argentina yang pertama adalah penampilan inkonsistensi mereka. Terbukti dari tujuh laga terakhirnya di Kualifikasi Piala Dunia 2018, mereka hanya mendapat tiga kemenangan, dua hasil imbang dan dua kali kalah. 

Permasalahan serius kedua mereka terletak di kandang Bolivia, Estadio Hernando. Stadion ini terbilang ekstrem. Stadion tersebut dikenal sebagai 'rumah angker'. Fakta menyebut jika stadion ini memiliki ketinggian 3637 meter di atas permukaan laut. 

Kondisi tersebut bisa membuat pemain lawan kesulitan untuk bernafas akibat tipisnya oksigen yang tersedia. Terbukti La Albiceleste menjadi korban keganasan Bolivia di 'rumah angker' pada kualifikasi Piala Dunia 2010 lalu. Mereka takluk dengan skor telak 1-6. 

Hal ini pun diakui oleh pelatih Argentina, Edgardo Bauza. Dia mengakui keangkeran dari Estadio Hernando. "Kami sangat ingin memenangkan pertandingan di Estadio Hernando, namun saya yakin itu tidak akan mudah. Masalah yang ada adalah ketinggian di sana membuat kami kesulitan untuk mendapat kemenangan," kata
Bauza, seperti dilansir ESPN. 

Brasil dan Kesulitan Mereka Meladeni 'Si Kuda Hitam' Paraguay

Brasil mendapat ujian selanjutnya ketika dijadwalkan bertemu Paraguay, Rabu 29 Maret 2017. Brasil menunjukkan kualitasnya di 13 laga awal dengan duduk di puncak klasemen Kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL. 

Mereka meraih 30 poin dari 13 laga yang dilakoni. Mereka mendapat sebilan kemenangan, tiga hasil imbang dan satu kali kekalahan. Menghadapi Paraguay tentu mereka ingin melanjutkan rekor positifnya. 

Namun Tim Samba juga wajib waspada, sebab menilik dari 10 pertemuan terakhir kedua tim, Brasil cukup kesulitan menghadapi Paraguay. Tercatat, Brasil dan Paraguay sama-sama mendapat dua kali kemenangan.

Mereka juga tercatat dua kali disingkirkan oleh tim tamu di ajang Copa America, yaitu pada tahun 2015 dan 2011 lalu. Masing-masing melalui babak adu penalti. 

Bek Brasil, Marquinhos mengaku jika Paraguay bisa merepotkan Brasil. Dia mengingatkan rekan-rekannya untuk fokus menghadapinya. 

"Paraguay adalah tim yang sulit untuk di lawan. Mereka memiliki semangat juang di lapangan. Di dua laga terakhir melawan mereka menjadi bukti jika kami kesulitan, mereka juga tampil baik di laga tersebut," kata Marquinhos, seperti dilansir Goal. 

"Mereka juga memiliki pelatih yang bagus, Francisco Arce. Mereka akan menerapkan permainan cantik, tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapat kemenangan," lanjut dia. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya