- Reuters / Matthew Childs
VIVA.co.id – Penampilan Leicester City di Liga Champions musim 2016/17 terbilang mengejutkan. Sebagai tim pendatang baru, Leicester justru mampu menembus perempat final Liga Champions.
Bahkan, Leicester menjadi penyelamat wajah tim Inggris di Liga Champions. Saat tim-tim elite Inggris macam Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Manchester City, tersingkir lebih awal, Leicester justru melaju kencang hingga perempat final.
Performa mereka juga terbilang ciamik. Di fase grup, Leicester secara mengejutkan lolos dengan status juara grup, mengalahkan tim berpengalaman macam FC Porto.
Di babak 16 besar, Leicester hampir saja tersingkir setelah tertinggal 1-2 dari Sevilla. Tapi, di leg 2, Leicester bangkit dan akhirnya lolos setelah menang secara agregat, 3-2.
Keberhasilan Leicester menembus perempat final menciptakan sejarah. The Foxes merupakan debutan pertama di Liga Champions yang berhasil menembus babak perempat final.
Namun, catatan apik mereka harus terhenti di perempat final. Leicester harus menerima kekalahan dalam dua pertemuan dari Atletico Madrid dengan agregat 1-2.
"Saya berharap para pemain bisa mengambil keuntungan dari penampilan di Liga Champions. Mereka memang kecewa, tapi bisa berbangga dengan apa yang sudah diraih," kata manajer Leicester, Craig Shakespeare, seperti dikutip Daily Mirror.
"Sebagai klub sepakbola, kami sekarang bisa berbangga dengan bagaimana cara mengontrol diri sendiri. Semua pemain mau tampil di level tertinggi dan Liga Champions adalah puncaknya. Sekarang, kami harus menemukan jalur kemenangan di Premier League," lanjutnya.
