- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Bek senior Persib, Tony Sucipto pernah mengalami kejadian pahit ketika memasuki Ramadan. Dia sempat terluka akibat petasan yang dimainkannya meledak secara tiba-tiba.
Kejadian tersebut dialami Tony saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sehingga, sampai sekarang mantan pemain Sriwijaya FC ini masih trauma.
"Sampai saat ini udah enggak mau lagi main petasan, karena waktu dihidupin, waktu kita lempar ternyata enggak bunyi, terus diambil lagi, setelah diambil lalu dipegang baru meledak," cerita Tony.
Sejak kecil Tony memang dikenal bandel. Dia juga pernah curi-curi kesempatan makan dan minum di siang bolong. Tapi, kepada orangtuanya Tony mengaku masih berpuasa.
"Kalau puasanya bolong terus ngumpet-ngumpet pernah, puasa sih puasa tapi sebelum sampai rumah ya makan es dulu, pas di sekolah ya ngumpet," ujarnya.
Kejadian di masa kecil ini pun tak ingin terjadi lagi kepada dua buah hatinya. Tony selalu mengajarkan anak-anaknya berpuasa, terutama anak pertamanya, Ayu Jihan Saurah yang sudah berusia enam tahun.
"Mungkin Kakaknya dari tahun kemarin sudah mulai puasa. Tapi ngajarinnya kan enggak bisa langsung pas adzan dzuhur makan. Tapi kalau minta susu ya udah batal," ujarnya menambahkan.
Tony pun tak lupa mengajarkan anaknya makna-makna yang terkandung di bulan penuh berkah ini, selain hanya menahan lapar dan haus dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
"Enggak terbiasa dikasih hadiah tapi kita ngejelasin bahwa puasa setahun sekali, penjelasan penjelasanya itu yang penting bukan karena hadiah. Yang penting kan maknanya.” (mus)
