Bolt Klaim Punya LTE-A Berkecepatan 200 Mbps

Peluncuran layanan Bolt di Medan
Sumber :
  • Bolt
VIVA.co.id
Dengan Ultra LTE, Bolt Yakin Gaet 1 Juta Pelanggan Baru
- Di saat ekosistem 4G Long Term Evolution (LTE) sedang dibenahi, produsen Bolt, PT Internux, percaya diri dengan memperkenalkan teknologi baru di jaringan generasi keempat itu, yakni Ultra LTE. Diklaim, teknologi terbaru tersebut menghadirkan kecepatan
download
Gandeng Samsung, Bolt Harap 120 Ribu Pengguna Baru
tembus hingga 200 Mbps.
Smartfren dan Bolt 'Lolos' Aturan TKDN 4G LTE

Ultra LTE atau LTE Advanced (LTE-A) ini baru bisa dinikmati di wilayah Jabodetabek. Artinya, cakupan jaringan Bolt lainnya, seperti Medan belum bisa dirasakan.

Dalam mengusung Ultra LTE, anak usaha dari Lippo Group ini menawarkan tiga keunggulan, yaitu
ultra-speed, ultra-coverage
, dan
ultra-value
. Dengan demikian, Bolt berharap dapat menghadirkan akses data berkualitas dengan teknologi mutakhir yang sesuai kebutuhan konsumen.


"Meski ekosistemnya belum, tapi Bolt ingin selalu jadi yang pertama dalam teknologi LTE ini. Dengan menggandeng Samsung akan memberikan pengalaman
mobile broadband
ultra cepat yang tak tertandingi," ujar Larry Ridwan,
Chief Commercial Officer
Bolt di Nona Manis Resto, Jakarta, Senin, 21 September 2015.


Handset Samsung yang dimaksud di antaranya Galaxy Note 5 dan Galaxy S6 Edge+. Kedua ponsel pintar tersebut baru diluncurkan ke pasar gawai oleh Samsung Electronics.


Diketahui, LTE-A merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang memungkinkan kecepatan transmisi secara teoritis hingga 300 Mbps. Ini menggabungkan
dual carrier
dan menggunakan perangkat teknologi LTE Cat 6.


Seperti diinformasikan, Bolt yang berada di spektrum 2300 MHz ini memiliki dua blok kanal masing-masing lebar pita 15 Mhz. Kecepatannya maksimalnya menyentuh 200 Mbps.


Dengan kecepatan itu, pelanggan Bolt diklaim dapat mengunduh file berukuran 1 GB dalam waktu 40 detik, menggunakan
video conference
, dan
video streaming
kualitas resolusi 4K.


"Saat ini, jangkauan Bolt 4G LTE telah menjangkau 99,3 persen populasi di wilayah Jabodetabek dan didukung oleh 3.500
Base Transceiver Station
(BTS). Dengan inovasi ini, Bolt memperkuat posisi kepemimpinan di bidang teknologi," ujar Devid Gubiani,
Chief Technology Officer
Bolt.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya