VIVAnews - Banyak yang belum begitu mengenal kiprah calon kuat Menkominfo Tifatul Sembiring di bidang telematika. Selama ini Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu lebih banyak dikenal karena prestasinya di bidang politik.
Namun setidaknya, dalam hal ponsel pintar, Tifatul lebih memilih ponsel iPhone dan Nokia ketimbang BlackBerry. Kenapa? Menurut Humas PKS Mabruri, sedianya Tifatul adalah pengguna setia BlackBerry.
Tapi belakangan, pria kelahiran Bukit Tinggi, 28 September 1961, itu meninggalkan ponsel besutan vendor Kanada Research in Motion itu.
Kini setiap saat, jebolan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K ) Jakarta itu tak bisa lepas dari dua ponsel di sakunya. Yakni Apple iPhone dan Nokia Communiator E90.
"Karena Pak Tifatul menggunakan kacamata, beliau merasa huruf-huruf di ponsel BlackBerry kekecilan," kata Mabruri kepada VIVAnews, Selasa 20 Oktober 2009. Oleh karenanya, pria kelahiran lebih suka memelototi layar ponsel iPhone yang lebih lapang, terutama untuk berselancar internet setiap saat.
Ditemani dua ponselnya itu, pria yang sempat 7 tahun bekerja di bagian IT di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura, itu melalui hari-harinya yang sangat sibuk. Bila dihitung-hitung, kata Mabruri, setiap hari Tifatul menerima sekitar 600 pesan pendek SMS.
Saking banyaknya jumlah SMS yang mampir di inboxnya itu, tak heran bila Tifatul sering tak bisa menjawab pesan yang masuk. Jangankan membalas SMS itu, "Beliau sendiri kerepotan menghapus pesannya satu per satu," kata Mabruri.
Apalagi untuk menyambangi situs jejaring sosialnya. Padahal, suami dari Sri Rahayu Purwatiningsih itu terdaftar di situs jejaring sosial Friendster dan Facebook.
Di Friendster, ayah dari 9 orang anak itu memiliki tak kurang dari 2948 teman, dengan 1504 komentar kesaksian. Sementara di halaman Facebooknya, Tifatul memiliki tak kurang dari 12.631 pendukung.
Rekaman CCTV Detik-detik Bus Kuning UI Sebelum Tabrakan dengan Mobil HR-V
Kamera closed circuit television (CCTV) yang ada dalam bus kuning milik Universitas Indonesia (UI) merekam kondisi sebelum terjadi tabrakan kemarin Jumat sore, 3 Mei 2024
