Protes Politik Warnai Panggung New York Fashion Week

Model memeragakan koleksi Creatures of Comfort di NYFW 2017
Sumber :
  • instagram.com/creaturesofcomfort

VIVA.co.id – Desainer menggunakan pekan mode dunia musim ini untuk memberi pernyataan politik. New York Fashion Week (NYFW) telah menjadi platform bagi sejumlah label fesyen untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang topik terhangat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Batik Merak Ngibing Jawa Barat, Sukses Bikin Dunia Tercengang

Apakah itu berbicara secara pribadi atau melalui pakaian, gelaran mode prestisius ini dijadikan sebagai mikrofon politik bagi pelaku industri fesyen. Dikutip dari New York Magazine berikut ini pernyataan politik yang ditampilkan dalam NYFW 2017.

Bandana putih

Foto-foto Koleksi Brand Lokal Erigo di Panggung New York Fashion Week

Model banyak mengenakan bandana putih sebagai bagian dari Gerakan #TiedTogether. Cara ini ditujukan untuk membuat pernyataan persatuan, solidaritas, dan inklusivitas. Pelaku fesyen menggunakan bandana putih yang diikatkan di pergelangan tangan mereka, leher, atau aksesoris sebagai bentuk dukungan kepada manusia tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, dan seksualitas.

Bandana ini kali pertama muncul di acara mode Tommy Hilfiger di Los Angeles, dan Calvin Klein membuat modelnya mengenakan bandana sebelum pertunjukkan pada Jumat lalu.

Sandiaga Uno Lepas Keberangkatan Brand Lokal ke New York Fashion Week

Kaus bertulis We Are All Human Beings

Pada pertunjukan Kamis malam, Creatures of Comfort membuat modelnya mengenakan kaus lengan panjang biru lembut dengan kalimat "We Are All Human Beings" atau "Kita Semua Manusia" di bagian depan kaus. Pernyataan ini mirip dengan bandana putih, yang mengungkapkan persatuan dan solidaritas di masyarakat.

Slogan di pakaian dalam

Model mengenakan pakaian dengan slogan "No Ban, No Wall" di bawah mantel terbuka dan sepatu boots setinggi paha.

Memainkan soundtrack politik

Beberapa label fesyen menyuarakan pendapat mereka melalui musik dalam pertunjukan mereka. Salah satu lagu berbunyi nada tak suka kepada Trump. Selain itu, soundtrack yang memiliki lirik berbunyi, "masa depan adalah perempuan" dan beberapa lirik berbau politik lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya