Konsumsi Kedelai Berlebih Perburuk Kualitas Sperma?

Ilustrasi kacang kedelai.
Sumber :
  • Pixabay/Jing

VIVA.co.id – Sebuah riset menyebutkan bahwa pria yang banyak mengonsumsi makanan mengandung kacang kedelai akan merusak peluangnya menjadi seorang ayah.

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

Hal ini diungkapkan oleh sejumlah ahli kesuburan yang menemukan bukti, bahwa zat kimia alami dalam kedelai, yang biasa dijadikan bahan pembuat produk makanan vegetarian seperti tahu, dapat merusak sperma.

Kedelai yang berasal dari kacang-kacangan asli Asia Timur, saat ini sering dikonsumsi sebagai alternatif pengganti daging dan produk susu. Hal ini juga menyebabkan menurunnya penjualan susu sapi karena meningkatnya permintaan susu yang terbuat dari kedelai dan almond.

Denny Sumargo Makan Otak Kelinci Biar Spermanya Bagus, Alhamdulillah Istrinya Hamil!

Sejumlah peneliti di Spanyol yakin bahwa masalah ini terletak pada phytoestrogen, zat kimia yang dapat meniru hormon wanita dan biasa ditemukan pada kedelai. Demikian dilansir dari Daily Mail, Rabu, 28 Desember 2016

Zat kimia ini diketahui dapat menurunkan kecepatan sel sperma, serta meningkatkan proporsi jumlah kromosom. Keduanya membuat proses pembuahan sulit terjadi.

10 Pengobatan Rumahan Alami dan Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Sperma Pria

Pada awalnya, tim peneliti berencana mengukur dampak zat kimia yang dapat merusak endokrin seperti Bisphenol A yang biasa digunakan untuk melapisi plastik.

Tapi, ketika mereka menguji hasilnya, yang meliputi melacak diet yang dilakukan 25 partisipan selama hampir dua tahun, mereka menemukan bahwa mengonsumsi kedelai memiliki dampak yang lebih besar.

Peneliti Dr Francisco Dominguez dari University of Valencia and IVI Fertility, yang memiliki klinik di Spanyol dan Inggris, mengatakan bahwa hasil penelitian ini dapat membantu pria untuk melakukan perawatan kesuburan agar peluang pembuahan lebih besar.

Namun, ahli kesuburan Profesor Allan Pacey dari Sheffield University mengatakan, penelitian ini masih relatif kecil karena hanya melibatkan 25 pria. Jadi, harus ada kehati-hatian dalam menarik kesimpulan dari penelitian ini.

Ilustrasi kacang kedelai

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya