Sering Dilakukan Para Pria, Hal Kecil Ini Bisa Menyebabkan Sperma Tak Subur

Sperma.
Sumber :
  • Times of India

VIVA Tekno – Dokter mendesak para pria untuk mematikan pemanas kursi mobil mereka atau bahkan membiarkan kursi mobil menjadi dingin setelah terkena matahari, jika mereka ingin tetap subur.

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Hal ini karena panas tersebut ternyata dapat meningkatkan suhu testis, sehingga berdampak buruk pada produksi sperma.

Apalagi, kursi berpemanas menjadi semakin umum digunakan pada kendaraan di seluruh dunia dan sangat populer saat ini, dengan musim hujan yang sudah tiba.

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Ilustrasi penis

Photo :
  • Pixabay
Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Meskipun menghangatkan bagian privat tersebut saat berkendara di musim dingin mungkin terdengar sangat menyenangkan, produksi sperma yang berkualitas mengharuskan testis beberapa derajat lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya. 

"Kami sudah lama mengetahui bahwa 'memanaskan’ testis dengan mengenakan celana ketat atau duduk terlalu lama di belakang kemudi kendaraan dapat mengurangi produksi sperma,” kata profesor Universitas Manchester, Allan Pacey, melansir Daily Mail Health, Rabu, 17 Januari 2024.

Dia juga menyarankan para pria untuk menghindari selimut hangat di musim dingin ini. “Secara logika, saya membayangkan penggunaan kursi mobil berpemanas atau selimut listrik selama cuaca dingin ini dapat menyebabkan hal yang sama,” katanya.

“Saran saya kepada pria mana pun yang berencana mencoba program kehamilan bersama pasangannya adalah mematikan pemanas kursi mobil, selimut listrik dan membiarkan kursi mobil mendingin jika itu panas karena matahati,” kata dokter tersebut. 

"Itu bisa membuat perbedaan besar,” lanjutnya. 

Meski begitu, pakar lain mengatakan bahwa sesekali dalam jangka pendek tidak akan menjadi masalah. “Apa pun yang memanaskan testis dapat merusak sebagian sperma, sehingga kecil kemungkinannya untuk membuahi sel telur,” kata Dr. Channa Jayasena, dari Imperial College London, kepada publikasi tersebut. 

Selain itu, penyebab terburuk lainnya adalah bersepeda dalam waktu lama atau terlalu sering mandi air panas yang lama. 

Namun, bukan hanya panas yang ternyata mempengaruhi produksi sperma. Sebuah penelitian di Harvard tahun lalu mengungkapkan bahwa pekerjaan juga dapat mempengaruhi apakah seorang pria memiliki spesimen yang cukup kuat untuk bereproduksi.

Penelitian tersebut menemukan bahwa pekerja kantoran dengan pekerjaan yang menuntut fisik memiliki jumlah sperma 50% lebih tinggi dibandingkan pekerja kantoran.

Sperma.

Photo :
  • Times of India

“Kita sudah mengetahui bahwa olahraga dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan pada manusia, namun hanya sedikit penelitian yang mengamati bagaimana faktor pekerjaan dapat berkontribusi terhadap manfaat ini,” kata ahli epidemiologi reproduksi dan penulis pertama studi tersebut, Lidia Mínguez-Alarcón, dalam siaran persnya. 

“Temuan baru ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik selama bekerja juga dapat dikaitkan dengan peningkatan signifikan dalam potensi reproduksi pria,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya