- Pixabay/Sbtineet
VIVA.co.id – Banyak kasus saraf kejepit yang terlambat dideteksi. Pentingnya pemahaman membedakan nyeri biasa dan nyeri saraf kejepit, dilakukan guna mempercepat pengobatan.
Pada kasus saraf kejepit, hampir 80 persen kasus yang datang dengan keluhan nyeri pinggang. Biasanya, jika nyeri pinggang berlangsung terlalu lama, hal tersebut patut diwaspadai.
"Rata-rata yang datang, mengeluh karena nyeri pinggang. Kalau nyeri pinggang biasa, akan sembuh dengan sendirinya. Tapi, nyeri pinggang akibat saraf kejepit, akan terasa lebih dari dua minggu," ujar spesialis ortopedi, dr. Muki Partono, SpOT, kepada VIVA.co.id di kawasan Sudirman, Jakarta.
Selain itu, nyeri pinggang yang dirasakan juga cukup khas. Sebab, lanjut Muki, pasien akan mengeluhkan nyeri yang menjalar ke kaki. Serta, nyeri pinggang yang terasa saat melakukan aktivitas.
"Misal pas lagi batuk aja, langsung berasa nyeri, itu indikasi saraf kejepit. Dan nyerinya menjalar dari pinggang hingga lutut atau bahkan telapak kaki," imbuhnya.
Dilanjutkannya, nyeri lutut tanpa sebab yang dirasakan dalam jangka bertahun-tahun, patut diwaspadai adanya kemungkinan saraf kejepit di area pinggang. Apalagi, kalau sudah bermasalah ke gangguan seksual hingga buang air.
"Kalau sudah ada indikasi gangguan seksual misal sulit ereksi dan gangguan pola buang air, itu sudah indikasi tindakan operasi," kata Muki.