VIVA.co.id – Memupuk cita-cita dari kecil bukan perkara yang mudah. Sebagian anak berhasil menjalani kehidupan dewasanya seperti apa yang ia cita-citakan. Namun, sebagian lainnya harus menerima jalan yang berbeda.
LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, melakukan survei soal pekerjaan impian di masa kecil. Sebanyak lebih dari 1.000 responden dari seluruh Indonesia, termasuk pelajar usia 16-23 tahun dan profesional muda berumur 25-36 tahun yang memiliki lebih dari dua tahun pengalaman terlibat dalam survei yang dilakukan sejak Juni hingga Juli 2017 ini.
Berdasarkan survei tersebut, lima pekerjaan impian masa kecil terfavorit di kalangan remaja adalah wiraswasta atau pengusaha, spesialis di bidang IT, akuntan, bidang finansial atau perbankan, dan ilmuwan atau insinyur. Sementara itu, dari kalangan profesional muda menyebut dokter atau suster, pengusaha, guru atau dosen, polisi atau tentara atau karier di bidang militer, dan ilmuwan atau insinyur.
Hasil survei yang dirilis kepada media bertepatan dengan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2017, ini juga mengungkap motivasi di balik impian ini. Hampir setengah dari seluruh pelajar menyatakan bahwa mereka memiliki minat besar terhadap pekerjaan impian tersebut dan arti yang spesial bagi mereka, dengan lebih dari 30 persen menyatakan bahwa seseorang atau sesuatu telah menginspirasi mereka.
Hal ini semakin diperkuat oleh dukungan orang tua, 94 persen merasa didukung penuh oleh orang tuanya, dan mayoritas 89 persen memiliki kepercayaan diri untuk mampu meraih impian mereka.
Hasil survei juga mengungkap 58 persen profesional muda memiliki pekerjaan yang sangat berbeda dengan impian di masa kecil. Sebanyak 29 persen lainnya mengaku memiliki pekerjaan berbeda, namun masih terkait dengan impiannya dan 13 persen mengaku memiliki pekerjaan yang sama dengan impian masa kecil.
Alasan terbesar tak memiliki pekerjaan yang sama dengan impian masa kecil adalah tidak adanya kesempatan, karena latar belakangan pendidikan dan kemampuan. Minat dan ketertarikan yang sudah berubah, serta komitmen keluarga dan alasan lain juga jadi faktor tidak terealisasinya pekerjaan impian di masa kecil.