Siapa Penyerang Rombongan Kapolda Papua?

Anggota polisi di Papua tewas ditembak
Sumber :

VIVAnews – Setelah markas Polsek Pirime, Lany Jaya, Papua, kelompok bersenjata menyerang rombongan Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Tito Carnavian, saat meninjau tempat kejadian perkara, Rabu 28 November 2012, sekitar pukul 18.00 WIT.

Jelang Lawan Guinea, STY Cemas dengan Timnas Indonesia: Lini Belakang Hampir Runtuh

Tito, Asintel Kodam Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Napoleon beserta rombongan, ditembaki gerombolan bersenjata saat melaju dari Distrik Pirime menuju Tiom ibukota Kabupaten Lany Jaya.

Rombongan Kapolda dan pejabat Kodam XVII Cenderawasih itu sudah berhasil mencapai Distrik Pirime, lokasi terjadinya penyerangan Markas Polsek yang menewaskan 3 anggota Polisi. Setelah meninjau lokasi, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tiom dengan kendaraan roda empat sambil beriringan.

Chery Bakal Temui Kemenhub Terkait Kasus Recall Omoda 5

Di tengah perjalanan, tepatnya di Kampung Indawa antara distrik Makki Kabupaten Jayawijaya dan Distrik Tiom Kabupaten Lanny Jaya, tiba-tiba konvoi dihadang dengan serentetan tembakan dari arah gunung, yang tepat berada di sebelah kiri jalan. 

Aksi kontak senjata berlangsung selama kurang lebih satu jam. Kelompok sipil bersenjata yang diperkirakan sekitar 40 orang itu berhasil dipukul mundur dan kembali masuk ke dalam hutan. Rombongan berhasil mencapai Tiom dengan selamat.

BIN Shows Commitment to Maintain Security of IKN Nusantara

Juru Bicara Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Tapi dia tidak bisa menjelaskan lebih detail. "Nantilah saya cerita, sekarang saya masih rapat," ujarnya saat dihubungi.

Markas Besar Polri memastikan kondisi Tito baik-baik saja paska insiden itu dan berhasil sampai ke Polsek Tiom dengan selamat. "Baik, tadi pagi bicara lama dengan saya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius, saat dikonfirmasi VIVAnews, Kamis 29 November 2012.

Menurut Suhardi, setelah terjadi kontak senjata kelompok bersenjata tersebut melarikan diri ke gunung. Dia memastikan pihaknya akan terus melakukan pengejaran. "Pelaku diduga kelompok yang sama dengan penyerang Polsek Pirime karena memang lokasinya di sekitar situ. Tapi masih dikembangkan." 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Kejadian berawal ketika tim gabungan TNI-Polri yang terdiri dari 90 personil polisi dan 1 pleton TNI berupaya melakukan investigasi terkait penyerangan Polsek Pirime yang menyebabkan tiga personil polisi tewas termasuk Kapolsek Pirime, Ipda Rolfi Takubesi (48).

Di tengah upaya investigasi tersebut, sekitar pukul 17.00 WIT kemarin, mereka melihat kelompok bersenjata berjumlah sekitar 40 sampai 50 orang. Tim gabungan segera melakukan pengejaran untuk melakukan penegakan hukum terkait senjata api yang dibawa kelompok tersebut.

"Dalam upaya menjangkau kelompok itu, dibalas dengan tembakan. Tim melakukan pertahanan dan upaya melumpuhkan sehingga terjadi kontak senjata," kata Boy di Mabes Polri, Kamis 29 November 2012.

Dia mengatakan setelah baku tembak sekitar dua jam, mereka berhasil mendesak kelompok itu sampai kemudian melarikan diri ke pegunungan. Namun petugas tidak melakukan pengejaran.

"Pertimbangannya, kondisi semakin gelap dan mereka lebih kuasai kondisi di sana. Tim putuskan lanjutkan perjalanan ke Tiom, Ibukota Kabupaten Lany Jaya," ujarnya.

Boy menegaskan, semua anggota tim selamat dan tidak ada kondisi yang menghawatirkan. Sedangkan, Kapolda saat ini sudah kembali ke Jayapura.

"Jadi peristiwanya tidak ada penghadangan tapi tim melihat kelompok orang pegang senjata dan berusaha menghampiri, jarak 100 meter kurang lebih." 

Menurut Boy, tim investigasi masih berada di Pirime. Tim bantuan dari Mabes Polri sudah tiba dan langsung ke Lany Jaya. "Personilnya masih terbatas," kata Mantan Kapoltabes Padang itu.

Siapa Penyerang Itu?

Mabes Polri menduga kelompok penyerang tersebut juga pelaku kekerasan terhadap petugas dan warga sipil. Identifikasi polisi, kelompok tersebut berjumlah sekitar 30-50 orang dan bergerilya di hutan-hutan.

"Umumnya mereka memiliki senjata api ilegal. Secara karakteristik, mereka menguasai kondisi alam di sana," ungkap Boy, Rabu 28 November 2012.

Dia menilai penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, merupakan ancaman nyata. Kapolri sudah menginstruksikan kepada seluruh petugas meningkatkan keamanan. Kepolisian tengah menyelidiki apakah penyerangan ke Polsek Lany Jaya terkait dengan Ulang Tahun OPM, 1 Desember mendatang.

"Motif sementara pembunuhan, pencurian, perusakan, pembakaran. Jadi berlapis-lapis kejahatannya. Mereka menyerang Polsek mungkin karena menganggap kekuatan Polsek lemah." 

Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo mengatakan polisi telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Namun, dia enggan menyebut apa saja barang bukti yang ditemukan di lapangan itu. Sementara, tim Brimob yang diturunkan untuk memburu para pelaku masih bekerja di lapangan.

"Kami siapkan pemburu, satuan pengejar, ada 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi). Kami dibantu juga oleh TNI. Sekarang Kapolda juga tengah melakukan penyelidikan," kata Timur di Istana Negara, Selasa 27 November 2012.

Dia menjelaskan, keamanan Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, diperketat setelah terjadi penyerangan terhadap Markas Polsek setempat pada Selasa pagi, 27 November 2012. Untuk itu, Polri telah mengerahkan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) personel Brimob. "Status keamanan tetap, terlokalisir di satu lokasi, Lany Jaya." 

Soal dugaan bahwa pelaku penyerangan ini adalah Organisasi Papua Merdeka, Timur meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan polisi. "Semua tunggu hasil penyelidikan, nanti kami sampaikan," katanya.

Panglima OPM Membantah 

Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bermarkas di Tingginambut, Puncak Jaya, Goliat Tabuni, membantah dirinya ada di balik serangan markas Polsek itu. 

"Itu wilayah Lany Jaya, bukan Puncak Jaya. Ada kelompok lain yang beroperasi di sana," kata Goliat Tabuni saat dihubungi VIVAnews, Rabu 28 November 2012.

Menurutnya, OPM yang bermarkas di Puncak Jaya sedang menggelar konferensi tingkat tinggi, dan sebelumnya sudah meminta semua pihak terutama aparat untuk tidak ada aksi serang menyerang. 

Apakah ada kemungkinan pelaku adalah bekas anggotanya yang pindah ke wilayah Lany Jaya, Goliat Tabuni mengatakan, "Mereka bukan bekas anggota kami, dan bukan di bawah komando kami." 

Goliat Tabuni menilai bahwa pelaku penyerangan adalah anggota pimpinan Matias Wenda, Panglima OPM yang selama ini bermarkas di Viktoria, perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini (PNG). "Mereka itu anak buahnya Matias Wenda yang beroperasi di Lany Jaya." 

Kelompok yang selama ini bergerilya di Lany Jaya adalah Enggen Wanimbo, Torang Wenda, Rambo Wenda, Yona Wenda, Bakar Wenda, Opinus Wenda. "Mereka itu sudah, yang ada di Lany Jaya," paparnya.

Diakhir pembicaraan Goliat Tabuni kembali menegaskan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas penyerangan Polsek Pirime. "Saya kasih tahu sekali lagi, kami tidak bertanggung jawab atas kejadian itu."

Markas Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, yang diserbu kelompok bersenjata pada Selasa 27 November lalu. Tiga polisi, termasuk Kapolsek Pirime, Ipda Rolfi Takubesi (48), tewas. 

Polisi menduga, para penyerang berjumlah sekitar 50 orang. Mereka membawa berbagai senjata, mulai parang, panah, hingga senjata api. Gerombolan ini menembak Mapolsek Pirime secara membabi buta. 

Tidak hanya menembak polisi, para penyerang biadab ini juga membakar jasad para polisi yang sudah tak bernyawa itu. Bahkan, kondisi Kapolsek ditemukan terbakar dan kondisi tangan terpotong-potong. (Selengkapnya baca di )

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya