- REUTERS/China Daily
VIVAnews - Masih ingatkah di tengah jalan raya, di kota Wenling, Provinsi Zhejiang, China? Rumah milik Luo Baogan dan istrinya tersebut akhirnya dibongkar menggunakan buldoser oleh pemerintah setempat.
Awalnya, penolakan pembongkaran rumahnya itu merupakan simbol perlawanan terhadap pihak berwenang di China yang tidak adil memberikan kompensasi.
Kepala Desa Xiayangzhang, Chen Xuecai, mengatakan, Luo akhirnya sukarela dan setuju dengan menerima kompensasi sebesar 260.000 yuan atau sekitar Rp410 juta pada 1 Desember lalu.
Tidak jelas mengapa Lou akhirnya menerima kompensasi yang diberikan pemerintah China untuk pergi dari rumahnya. Jauh sebelum dibongkar, Luo menolak kompensasi yang nominalnya sama.
Sebelumnya, penolakan kompensasi yang diberikan tidak sesuai, karena Luo telah membangun rumahnya jauh lebih mahal dari harga yang ditawarkan pemerintah.
Namun, kepala desa mengatakan, alasan lain Luo menyerah karena dirinya lelah menjadi perhatian berbagai media. "Luo menerima puluhan orang dari berbagai media setiap hari, karena rumahnya berdiri di tengah jalan. Jadi, dia memutuskan untuk menghancurkan rumahnya," kata Chen. (art)
Wakil Bupati Soemarjono Ajak tvOne Promosikan Pariwisata PALI
Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Drs. H. Soemarjono, melakukan kunjungan kerja ke PT Lativi Media Karya TV One yang berlokasi di Jakarta Timur.
