Berita Terbaru Sampah antariksa

Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) baru-baru ini menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi yang akan membersihkan sampah luar angkasa, dari perusahaan TransAstra

Sampah antariksa seperti yang telah diketahui, menimbulkan ancaman bagi satelit lain yang aktif maupun satelit yang ada di permukaan Bumi terlebih jika ukurannya besar.

Sepotong sampah antariksa dengan berat 23 ton yang berasal dari peluncuran Roket Long March 5B milik China telah jatuh dengan selamat ke Samudera Pasifik tengah-selatan..

Sebuah roket China seberat 21 ton akan melakukan pendaratan darurat ke Bumi. Para ahli mencoba untuk menentukan jalur mana yang akan diambilnya ketika memasuki Bumi.

Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Thomas Djamaluddin bicara mengenai fenomena sampah antariksa.

Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat menyatakan niatnya untuk merevisi aturan untuk membersihkan sampah antariksa.

Beberapa potongan roket China yang jatuh ke Bumi pada akhir pekan lalu telah ditemukan di Asia Tenggara dengan tahap inti seberat 25 ton dari roket Long March 5B.

Puing-puing atau sampah antariksa CZ5B milik roket China terpantau melintasi Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat.

Sampah China diburu NASA. Yang dimaksud di sini adalah sampah antariksa berupa Roket Chang'e 5-T1 yang menabrak sisi jauh Bulan.

Urine astronot yang mengkristal menjadi puing di luar angkasa. Bahkan, spatula sampai sarung tangan juga menjadi sampah antariksa.

Satelit militer China bertabrakan dengan sebongkah roket Rusia. Bukti sampah antariksa bertebaran di orbit Bumi.

Gara-gara sepotong sampah antariksa milik roket China yang jatuh tidak terkendali ke Bumi belum lama ini.