Menko Luhut Belum Tahu Sriwijaya Air 'Ceraikan' Garuda

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Kisruh antara maskapai Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air kian memanas. Per hari ini, Sriwijaya resmi melayangkan nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama kepada Garuda, Citilink dan GMF. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, belum mendengar langsung informasi tersebut. Dia juga belum tahu bagaimana kelanjutan kerja sama kedua maskapai nasional ini ke depannya.

"Saya belum tahu. Waktu itu mau janjian mereka mau tanda tangan untuk berapa bulan ke depan sambil audit gitu," kata Luhut di kantornya, Jumat 8 November 2019. 

Meskipun baru menggelar rapat dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Menteri Perhubungan dan Perwakilan Sriwijaya, Luhut mengaku tak tahu perkembangan yang terjadi saat rapat di kantor Garuda Indonesia pada malam harinya. Diketahui setelah Luhut menggelar rapat, Sriwijaya dan Garuda juga melakukan rapat pada malam harinya.

"Kalau (deadlock) di sana (kantor Garuda Indonesia) saya enggak tahu. Yang saya rapat tahu di kantor saya," kata dia. 

Soal audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Luhut mengatakan bahwa itu mungkin akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

"Katanya sudah mulai diaudit waktu itu. Tapi ya hasilnya masih 10 hari lagi, dari kemarin ya," kata dia.

Sebelumnya, pengacara sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan bahwa pihaknya akan mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia Grup. 

Dia mengatakan telah datang ke kantor Garuda Indonesia malam tadi dengan niat menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda Indonesia Grup.

"Namun karena deadlock dalam menyusun board of directors, maka dalam rapat Jumat pagi, 8 November 2019 para, pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup," kata Yusril.

Nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi menteri perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.