Dapat Gas, Busway Jadi Incaran Pertamina

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) terus menggenjot penggunaan bahan bakar gas (BBG) bagi kendaraan umum. Terakhir, perusahaan milik pemerintah berencana menggunakan tambahan alokasi gas sebesar 4 mmscfd dari BP Migas untuk memasok kebutuhan BBG bagi angkutan masal Busway.

Tambahan alokasi disesuaikan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bakal menambah armada busway di tahun 2011 dan 2012 menjadi 674 unit. Kebutuhan BBG untuk tambahan armada busway tersebut diperkirakan mencapai 6,4 mmscfd.

"Dengan adanya kebutuhan tersebut maka Pertamina akan membangun satu unit Mother Station dan 4 unit Daughter Station dimana lokasi SPBG akan menggunakan lahan milik Pemprov DKI," kata Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan saat acara GO Gas di Hotel Shangrilla, Jakarta, Senin 5 Desember 2011.

Karen menjelaskan pasokan gas untuk SPBG existing diharapkan dapat dipasok oleh PT Perusahaan Gas negara Tbk sebanyak 2,6 mmscfd. "Sedangkan suplai ke Mother atau Daughter station menggunakan alokasi dari BP Migas sejumlah 4 mmscfd" katanya.

Namun, lanjut Karen, untuk penyediaan bagi 4 Daughter Station masih terkendala di penyediaan lahan. Semula Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menyediakan lahan bagi 4 Daughter Station.

Karen mengharapkan adanya keterlibatan pemerintah untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas. Sebagai contoh, adanya pembagian program pembagian converter kit oleh salah satu Pemerintah Daerah beberapa waktu lalu, pada akhirnya menjadi sia-sia karena tidak adanya koordinasi dan komunikasi dengan pihak pendukung.

Hal itu terjadi karena ketidaksiapan dari penyediaan tabung gas, workshop pemasangannya maupun kesiapan SPBG menjadi sebagai penyalur gasnya.

Dari pengalaman tersebut, Karen menyarankan agar segera dibentuk badan usaha atau lembaga pemerintah untuk menjamin keberlangsungan program konversi BBM ke BBG bisa berjalan dengan baik."Pertamina siap untuk menjadi koordinator program konversi BBM ke Gas"kata Karen.