PLN Dicecar DPR Soal Kasus Rolls Royce

Logo Rolls-Royce
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – PT Perusahaan Listrik Negara dicecar habis-habisan oleh para anggota DPR dalam rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat. DPR meminta penjelasan PLN mengenai dugaan suap Rolls Royce dalam tender proyek pemeliharaan pembangkit listrik Tanjung Batu, Samarinda, Kalimantan Timur.

Berdasarkan laporan Serious Fraud Office, sejumlah pejabat PLN menerima uang komisi karena berhasil memenangkan Rolls Royce dalam proyek tersebut. Parlemen  pun ingin mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut.

Parlemen mempertanyakan alasan PLN menggunakan mesin milik Rolls Royce, hanya untuk pemeliharaan instalasi.

“Ada permainan apa tidak?" kata salah seorang anggota parlemen di gedung DPR, Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Djoko Abumanan, menjelaskan, bahwa tender terbuka kontrak layanan jangka panjang (LTSA) untuk pemeliharaan instalasi sejatinya telah diputus sebelum kontrak berakhir pada 2007.

Djoko memaparkan, ketika kontrak kedua belah pihak terputus, PLN kembali melakukan lelang terpisah untuk pemeliharaan instalasi. Siemens, pun menjadi pemenang dari tender terpisah itu. Namun, pemeliharaan tetap dilakukan Rolls-Royce.

“Lelang ini disebut LTSA. Memang karena ini adalah mesin pesawat yang harus diperbaiki kepada Rolls Royce,” kata Djoko.