Penikaman atas Warga AS Picu Perdebatan Soal Burka di UEA
Jumat, 5 Desember 2014 - 15:41 WIB
Sumber :
- YouTube
VIVAnews
- Beberapa surat kabar di Uni Emirat Arab (UEA) mulai memperdebatkan larangan pengenaan burka. Ini terkait persoalan keamanan setelah kasus penikaman terhadap seorang wanita Amerika Serikat (AS).
Laman
Daily Mail
, Jumat, 5 Desember, melaporkan bahwa seorang wanita warga UEA pelaku penikaman telah ditangkap oleh polisi. Perempuan berusia 30an tahun itu mengenakan burka saat menyerang korban.
Baca Juga :
(Penangkapan pelaku penikaman di UEA)
Sebelumnya, polisi juga merilis rekaman CCTC, yang memperlihatkan bagaimana tersangka menunggu korbannya selama sekitar satu jam, sehingga serangan itu diyakini sebagai upaya pembunuhan yang terencana.
Sementara beberapa media di UEA yang dikutip laman
Al-Arabiya
, Kamis, 4 Desember, menyebut kasus itu memicu pertanyaan tentang penggunaan burka. "Haruskah burka tidak dikenakan untuk alasan keamanan?" tulis surat kabar
Gulf News
.
Sementara kolumnis Ali Bin Tamim di surat kabar UEA lainnya, menulis bahwa kasus penikaman itu jadi pertimbangan, untuk membahas kemungkinan melarang penggunakan burka. Hal serupa juga ditulis kolumnis, Sami al-Riyami, untuk
Emarat Alyoum
.
Riyami mengatakan, kejahatan yang dilakukan oleh para kriminal yang bersembunyi di balik burka, tidak hanya terjadi di UEA, tapi juga negara-negara muslim lain. Mereka hanya mengenakan burka untuk menyembunyikan identitas.
Saif mengatakan identitas pelaku terungkap dalam 24 jam, dan ditangkap kurang dari 48 jam. Tapi dia tidak meneybut bagaimana otoritas dapat mengungkap identitas pelaku, yang tidak terlihat wajahnya dalam rekaman CCTV.
Setelah melakukan penikaman dalam sebuah pusat perbelanjaan di Reem Island, pelaku dilaporkan juga menaruh bom rakitan, di luar rumah seorang dokter. Saif mengatakan tujuan wanita itu adalah menciptakan kekacauan, mengganggu keamanan di UEA.
(Video Penyergapan Rumah Pelaku Penikaman)
(ren)
Simak Juga: