Raja Salman Dukung Dialog Antar-Agama Indonesia

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud, saat bertemu para ulama dan cendekiawan Islam Indonesia di Istana Negara, 2 Maret 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, Jumat siang tadi berdialog dengan tokoh-tokoh lintas-agama Indonesia di Hotel Raffles, tempat dia menginap. Pada kesempatan tersebut, 28 tokoh yang mewakili enam agama menyampaikan harapan mereka kepada Raja.

Salah satu tokoh yang mewakili agama Islam, yakni Profesor Azyumardi Azra, mengungkapkan bahwa Indonesia dan Arab Saudi perlu membentuk kerja sama interfaith dialogue (lintas agama) antara Indonesia dengan Saudi, melalui lembaga interfaith di Wina.

"Jadi diusulkan kerja sama untuk interfaith dialog melalui Interfaith Center di Wina, yang didukung oleh Kerajaan Saudi, dengan kegiatan interfaith dialog yang ada di Indonesia untuk memberdayakan Islam yang moderat," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang turut menghadiri pertemuan tersebut.

Pusat dialog antar agama yang bertempat di Wina ini bernama The King Abdullah Bin Abdulaziz International Center for Interreligious and Intercultural Dialogue atau KAICIID.

Menlu Retno menegaskan bahwa pertemuan ini sangat spesial karena dilakukan di sebuah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan diinisiasi oleh Presiden dan pertemuan ini dilakukan dengan seorang Raja sekaligus seorang penjaga dua kota suci.

"Ini merupakan pertemuan yang sangat baik dengan pesan yang sarat akan toleransi, kemajemukan serta perdamaian bagi dunia," tegas Retno.

Retno mengatakan usulan dialog lintas agama antara Indonesia dengan Saudi ini tidak tertutup kemungkinan dilakukan, mengingat kerja sama ini sudah menjadi bagian cukup lama dari diplomasi Indonesia. Indonesia juga menjadi negara dengan garda depan untuk meningkatkan kerja sama dialog lintas agama ini.

"Raja Salman juga menyatakan dukungannya terhadap dialog antar agama dan menyatakan Saudi adalah contoh yang baik dengan adanya center for interfaith dialogue yang ada di Wina dan didukung penuh oleh Kerajaan Saudi," ucapnya. (ren)