Arab Saudi Sepakat Tanam Modal di China Rp866 Triliun

Raja Salman Bertolak ke Jepang Usai Liburan di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id – Pemerintah China dan Arab Saudi hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan potensi senilai USD 65 miliar atau setara Rp 866 triliun. Ini menjadi salah satu agenda penting kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz AlSaud di Beijing hari ini.

Seperti diberitakan Reuters, Wakil Menteri Luar Negeri China, Zhang Ming mengatakan kerja sama tersebut meliputi bidang investasi, energi, dan beberapa bidang lainnya. Namun ia tak menjelaskan kerja sama tersebut secara lebih rinci.

Raja Salman dan Arab Saudi memang tengah gencar melakukan rencana reformasi ekonomi ambisius, yang dibuktikan melalui kunjungannya ke beberapa negara di Asia selama satu bulan.

Tujuannya adalah untuk mempromosikan peluang investasi kerajaan, termasuk penjualan saham di perusahaan raksasa negara, Saudi Aramco.

Arab Saudi telah berupaya untuk meningkatkan penjualan minyak ke China, yang merupakan pasar minyak terbesar kedua di dunia. Sebab, Saudi telah kehilangan pangsa pasar ke Rusia tahun lalu.

Presiden China, Xi Jinping mengatakan kepada Raja Salman bahwa kunjungannya menunjukkan pentingnya hubungan antara Arab Saudi dengan China. "Kunjungan ini akan semakin mendorong dan meningkatkan kualitas hubungan kedua negara, dan membuka potensi kerja sama yang baru," ungkap Xi.

Angka investasi Raja Salman di Negeri Tirai Bambu itu berkali lipat lebih besar dibanding dengan kesepakatan investasi yang ditandatanganinya di Indonesia. Di Indonesia, perkiraan total investasi Raja Salman yang mulanya diharapkan bisa mencapai nilai USD 25 miliar, hanya ditutup dengan nilai kerjasama tak sampai USD5 miliar atau hanya sekitar Rp66 triliun.