Protes Upah, Buruh Akan Mogok Nasional 31 Oktober

Ilustrasi demo buruh di Jakarta.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA.co.id – Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) bersama-sama dengan seluruh gerakan buruh di Indonesia, mempersiapkan aksi mogok nasional dan mogok daerah pada 31 Oktober dan 1 November 2016. Aksi itu dilakukan lantaran buruh kecewa setelah tuntutan mereka meminta  Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2017 mendatang menjadi Rp3,8 juta tidak dipenuhi.

"Ini sebagai bentuk perlawanan atas arogansi pemerintah yang telah memberlakukan rezim upah murah dengan cara melanggar hukum UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan," kata Presiden Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (DPP Aspek Indonesia) Mirah Sumirat, di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dia menilai, penetapan UMP DKI Jakarta 2017 dilakukan sangat tergesa-gesa. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah meneken UMP DKI Jakarta 2017 sebesar Rp3.355.750.

Menurut dia, angka tersebut jauh dari biaya hidup pekerja/buruh secara nyata dan tidak akan mencukupi kebutuhan hidup pekerja. Hal ini diperkuat dengan hasil survei Badan Pusat Statistik tentang biaya hidup di kota-kota di Indonesia yang menunjukkan 8 kota teratas dengan biaya hidup paling mahal. "Bahkan upah minimum tertinggi di Indonesia sekalipun tidak cukup untuk bisa hidup layak di kota-kota mahal ini," katanya.