Polri Balas Gerindra: Kalau Enggak Melanggar Jangan Takut

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 9 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Kepolisian RI heran dengan Partai Gerindra yang memprotes kegiatan patroli yang dilakukan anggota Brigade Mobile di kantor Gerindra Jawa Tengah di Semarang. Padahal, patroli itu biasa dan dilakukan tidak hanya di kantor Gerindra.

"Harusnya kedatangan polisi jadi senang, karena diamankan. Tapi kalau dia punya agenda tertentu atau melanggar hukum, didatangi Polri pasti takut. Kalau enggak ada pelanggaran, kenapa takut," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 7 Mei 2018. 

Setyo menjelaskan, kedatangan anggota Brimob ke kantor Gerindra di Semarang itu dalam rangka patroli biasa pengamanan menjelang momentum pemilihan kepala daerah. Bukan hanya Gerindra, kantor partai lain, kantor KPU dan Bawaslu, serta rumah para calon kepala daerah juga dipatroli oleh polisi.

"Ada yang protes, kenapa bawa senjata? Itu kelengkapannya anggota Polri dan Brimob, membawa senjata ke mana-mana. Ibaratnya bagi Polri senjata itu istri pertama. Nah, itu harusnya dipahami," ujar Setyo.

Pada Sabtu, 5 Mei 2018, Sekretaris Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, memprotes karena kantor partainya dijaga dan diawasi oleh sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap. Dia curiga dan mengaku tidak nyaman dengan penjagaan mendadak itu.

Keresahan kader Gerindra Jateng itu bahkan sampai memantik perhatian pimpinan pusat. Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, ikut mempersoalkan hal itu. Dia mengesampingkan penjelasan adanya miskomunikasi sebagai penyebab penjagaan tersebut. "Ini menyangkut institusi karena itu harus ada kejelasan," ujarnya di Semarang kemarin. (mus)