Depok Rekrut 63 Relawan Pelacak COVID-19

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/Depok

VIVA – Berbagai upaya kian gencar dilakukan Pemerintah Kota Depok guna menekan penyebaran kasus COVID-19. Salah satu inovasi yang baru saja dilakukan adalah dengan merekrut relawan khusus pelacak klaster.

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi menuturkan, saat ini sudah ada 63 relawan yang mendaftar.

“Itu sudah kita coba lakukan rekrutmen, tapi intinya ada 16 orang yang pembiayaan dilakukan gugus tugas provinsi dan sisanya dilakukan pembiayaan oleh APBD Pemkot Depok,” katanya pada Kamis 1 Oktober 2020.

Baca juga: Depok Bidik Dua Tempat Ini Buat Isolasi Pasien COVID-19

Teknis rekrutmen, jelas Dedi, di antaranya adalah manajemen kesehatan. karena mereka dibutuhkan untuk contact tracing terhadap orang yang terpapar COVID-19.

“Jadi data yang masuk dari gugus tugas pusat, provinsi maupun info masyarakat, dilakukan cek, dilakukan tracingnya bahwa orang itu pernah kontak sama siapa, itu yang menjadi bahan data agar kita mampu menyelesaikan titiknya. Jangan sampai titiknya disini, kita menyelesaikan disana.”

Dedi menegaskan, jika pun para relawan tersebut memiliki basic kesehatan dan manajemen tetap harus mengikuti pendidikan dan pelatihan selama beberapa hari. Para relawan ini, lanjut Dedi, adalah warga Depok.

“Mereka hanya untuk contact tracing aja, kalau ada yang masuk data apakah bener warga Depok, terus tinggal dimana, selama ini kontaknya sama siapa aja. Jadi kita memprotect orang karena COVID ini kan pergerakan orang,” tuturnya

Ketika disinggung soal penambahan tenaga kesehatan, Dedi mengaku belum tahu. “Saya belum dapat laporan, tapi itu menjadi bagian. Kalau data itu muncul apakah penambahan nanti kita komunikasikan dengan Dinkes.”

Untuk diketahui, berdasarkan situs resmi pemerintah setempat, jumlah kasus positif saat ini telah mencapai 4.386 orang, sembuh 3.010 orang, dan meninggal dunia 138 orang pada Kamis 1 Oktober 2020

Sedangkan sebelumnya, jumlah kasus positif 4.320 orang, sembuh 2.936 orang, dan meninggal dunia 135 orang pada Rabu 30 September 2020. Itu artinya telah terjadi peningkatan kasus postif sebanyak 66 orang, sembuh 74 orang dan meninggal dunia tiga orang, dalam waktu satu hari