Kisah Polwan yang Dikira PSK saat Razia

AKP Henny Widianti (tiga dari kanan) bersama rekan Polisi Wanita (Polwan) dalam tugas evakuasi Helikopter Basarnas di Temenggung beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tribratanews

VIVA.co.id – 33 tahun sudah Henny Widianti menjadi polisi semenjak lulus dari Sekolah Polwan tahun 1984/1985. Bagi ibu empat anak ini, menjadi polisi sudah menjadi pilihan hidup.

Ajun Komisaris Polisi Henny lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tahun 1963. Ia adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara.

Perempuan yang kini didapuk sebagai Kasubbag Humas Polres Temanggung ini mengaku terinspirasi menjadi polisi karena kedua orangtuanya yang mengenakan seragam polri.

"Dari situ saya ingin menjadi Polwan," ujar Henny seperti dilansir dari tribratanews, Selasa, 8 Agustus 2017.

Henny mengaku memiliki banyak kenangan unik selama menjadi polisi. Namun ada satu hal yang paling membekas di kepalanya. Yakni ketika ia sempat dikira Pekerja Seks Komersial (PSK).

Itu terjadi ketika Henny bersama timnya sedang melakukan razia di sebuah hotel melati. Saat itu, seluruh PSK berlarian karena menghindari kejaran petugas.

FOTO: AKP Henny Widianti (dua dari kiri) bersama rekannya di Polres Temenggung/tribarata

Namun entah mengapa, Henny yang saat itu berada di lokasi, dan sempat berpapasan dengan seorang PSK, malah diminta juga ikut lari oleh PSK yang ditemuinya.

"Malah tangan saya ditarik oleh salah satu PSK untuk diajak lari menghindari petugas. Mungkin dikiranya saya juga bagian dari mereka," ujar Henny seraya tertawa.

Kini, meski kepadatannya beraktivitas, Henny tetap menikmati sebagai ibu rumah tangga. Perempuan yang telah menikah sejak tahun 1987 dengan sesama anggota polisi ini kini telah memiliki seorang cucu. (one)