Didesak Keluar Koalisi Pemerintah, Ini Tanggapan Ketum PAN

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Syaefullah

VIVA.co.id – Partai Amanat Nasional ditantang sejumlah elite parpol koalisi untuk keluar dari koalisi pendukung pemerintah karena kerap berseberangan. Presiden Joko Widodo pun sudah mengisyaratkan kekecewaannya kepada PAN terkait sikap dalam paripurna RUU Pemilu. Bagaimana reaksi PAN?

"Undang-Undang pemilu kan sudah saya sampaikan, PAN itu memang berbeda dengan yang lain-lain, kemarin kami tersebar merata, oleh karena itu Undang-Undang pemilu karena ini menyangkut nasib partai," kata Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan di gedung DPR, Jakarta, Senin 24 Juli 2017

Ia menjelaskan, sikap PAN dalam paripurna RUU Pemilu sebagai aksi parpol, dan tak ada hubungan dengan koalisi. Kemudian, ia menyinggung bila PAN sudah menyampaikan soal konversi suara dalam Pemilu 2019 sebaiknya kuota hare, bukan metode saint lague murni. Hal ini yang diperjuangkan PAN. Namun, tak direspons oleh parpol lain.

Zulkifli menekankan sebagai pimpinan parpol mesti menyesuaikan aspirasi kader. "Kalau saya setuju saya bisa dimarahin para kader, karena itu kita abstain, walau di TV judulnya walk out semua, itu sebenarnya abstain tidak ikut proses voting itu sendiri," ujar Ketua MPR itu.

Baca: PAN Dikritik, Pilih Oposisi atau Dukung Pemerintah

Kemudian, ia mengingatkan kembali alasan PAN abstain dalam paripurna UU pemilu karena tak mungkin menyetujui undang-undang yang justru akan menghabisi partainya sendiri.

Sebelumnya, sejumlah elite parpol dari PDIP dan Hanura mengkritisi sikap berbeda PAN dalam RUU Pemilu. Salah satunya disuarakan Wakil Sekjen DPP Hanura Dadang Rusdiana yang menyoroti sebaiknya PAN bersikap ksatria untuk tegas dengan memilih sebagai parpol oposisi atau di dalam pemerintah.
    
Baca Juga: Jokowi Merasa Dibohongi PAN