Telur hingga Daging Ayam Mahal, BPS Catat Inflasi Maret 2024 0,52 Persen

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 3,05  persen.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami peningkatan dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024.

"Pada Maret 2024 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen secara bulanan. Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 3,05 persen dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 0,93 persen," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin, 1 April 2024.

Peternakan ayam petelur milik Soleh di Buring, Kedungkandang, Kota Malang.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Uki Rama (Malang)

Amalia menjelaskan, untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau. Dalam hal ini laju inflasi sebesar 1,42 persen, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,41 persen.

Bila dirinci komoditas utama penyumbang inflasi yakni telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, daging ayam ras sebesar 0,09 persen. Kemudian beras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, cabai rawit sebesar 0,02 persen, serta bawang putih 0,02 persen.

Pedagang daging ayam di pasar tradisional.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman.

Amalia menturkan, pada kelompok makanan minuman dan tembakau juga terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi. Hal ini diantaranya cabai merah dan tomat yang memberikan andil deflasi masing-masing sebesar -0,02 persen.

Lanjut Amalia, ada sebanyak 34 dari 38 provinsi mengalami inflasi. Sementara tercatat empat provinsi lainnya mengalami deflasi pada Maret 2024 ini.

"Inflasi tertinggi sebesar 1,07 persen terjadi di Provinsi Sulawesi Utara, deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 0,46 persen," ujarnya.